REJABAR.CO.ID, SOLO -- Ratusan pegawai outsourcing Masjid Raya Sheikh Zayed yang dibawahi PT Arsa melakukan mogok kerja. Hal tersebut dilatarbelakangi karena salah satu pegawai dipecat karena menerima tips dari pengunjung atau jamaah.
Dalam aksi tersebut setidaknya ada sekitar 140-an pegawai yang mogok kerja. Aksi tersebut dilakukan lantaran tak terima salah satu pegawai dipecat.
"Masalah tips dari pengunjung, aturan sebelumnya dari pimpinan kan diperbolehkan selama kita itu tidak minta, kalau dikasih ya diterima, jangan meminta sama pasang tarif, ya udah kita laksanakan sesuai perintah," kata ES, Sabtu (17/6/2023).
ES juga mengungkapkan bahwa aksi tersebut menuntut agar dirinya bisa kembali bekerja di sana. "Kalau dari temen-temen pengen saya balik kerja lagi, sudah diusahakan tapi nggak bisa. Tapi saya mau dimasukkan PT lagi, tapi nggak di masjid, tapi temen-temen pada ga mau," katanya.
ES juga mengaku, bahwa uang hasil dari tips yang diberikan tersebut digunakan untuk dana sosial. "Hasil dari uang itu dikumpulkan bareng-bareng buat dana sosial, dulu juga pemimpin pernah dikasih tips, tapi diarahkan ke kita," katanya.
Selain itu, ES mengungkapkan, bahwa dia dipecat per tanggal Rabu (14/6/2023). Dia mengungkapkan, pemecatan tersebut lantaran pimpinan menerima video saat dirinya menerima tips dari pengunjung.
Dia juga mengaku, telah berupaya berdialog namun dirinya tetap dipecat. "Itu pimpinan dapat video dari seseorang, ini gimana kok security menerima tips, harus keluar saat itu juga, jadi hari itu saya dikeluarkan. Kebetulan kan yang direkam kan saya jadi temen-temen pada nggak terima," katanya.
"Upaya dialog ada, sudah mengupayakan untuk maksudnya sp apa dulu lah, kan itu diluar peraturan yang ada tapi harus keluar saat itu juga," katanya.
ES juga mengungkapkan, bahwa setelah dirinya dipecat aturan menerima tips baru dikeluarkan perusahaan. "Habis saya keluar baru ada aturan dari PT karyawan tidak boleh menerima tips dalam bentuk apapun, loh setelah ada kejadian kok baru ada aturan kenapa nggak dari awal," katanya.
ES juga mengaku, telah berupaya untuk bercerita bahwa pegawai menerima tips sejak parkiran di depan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dibuka. Namun, pihaknya mengaku, bahwa dulu sempat berkomunikasi terkait bagaimana ketentuan menerima tips dari pengunjung.
"Udah lama. Itu sejak parkiran di depan masjid dibuka, dulu sempat koordinasi, pak ini kalau ada yang ngasih gimana, ya diterima aja yang penting jangan masang tarif sama meminta," katanya.
Sementara itu, Anas Farkhani selaku Member Imam Besar Masjid Raya Sheikh Zayed mengatakan, mereka mendengarkan keluhan dari para pegawai dan nanti akan memproses hal tersebut kepada PT Arsa.
"Kami memediasi bahwa itu dianggap tidak adil ya. Kami mendengarkan, akan kami proses ke PT Arsa kebijakannya nanti seperti apa. Menerima tips itu untuk kepentingan sosial mereka pada prinsipnya pengurus tidak ada perintah untuk menerima atau bahkan meminta, tidak ada perintah untuk itu," katanya