REJABAR.CO.ID, PANGANDARAN -- Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,4 yang terjadi di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (30/6/2023) sekitar pukul 19.57 WIB, dirasakan hingga Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Guncangan gempa bumi tersebut sempat membuat sejumlah wisatawan di daerah itu keluar dari hotel.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Untung Saeful Rachman, mengatakan sejumlah warga dan wisatawan juga dilaporkan sempat keluar bangunan rumah atau hotel. "Wisatawan juga sempat keluar dari gedung hotel. Namun tak sampai panik berlebihan, apalagi sampai mau pulang," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Jumat malam.
Untung mengaku terus menyampaikan kondisi terkini terkait gempa bumi tersebut. Informasi itu juga disampaikan kepada sejumlah pihak terkait agar tidak terjadi kepanikan.
Ia juga telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak yang berada di lapangan. Hingga sekitar pukul 20.45 WIB, kondisi di wilayah Kabupaten Pangandaran sudah aman terkendali.
"Sampai saat ini alhamdulillah belum ada laporan dampak dari gempa bumi berupa kerusakan. Sampai saat ini masih aman terkendali," ujar dia.
Untung juga mengimbau wisatawan yang telah memiliki rencana pergi ke Kabupaten Pangandaran untuk tak perlu khawatir. Menurut dia, wilayah Kabupaten Pangandaran masih dalam kondisi aman.
"Teman-teman juga terus melakukan pemantauan di lapangan, terutama di pesisir pantai," kata dia.
Salah seorang warga Kabupaten Pangandaran, Aldi (24 tahun), mengaku merasakan guncangan gempa bumi yang cukup kuat. Menurut dia, guncangan itu mengingatkan dengan peristiwa tsunami yang terjadi di Kabupaten Pangandaran pada 2006.
"Kuat guncangannya. Kebetulan tadi baru turun dari motor, pagar depan rumah bergetar. Di dalam rumah juga keluar semua," kata dia.
Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi itu terletak di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, Daerah Istimewa Yogyakarta. Gempa bumi itu memiliki parameter update dengan magnitudo M 6,0. Sementara episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,63 derajat LS; 110,08 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 81 kilometer arah selatan Kota Wates, Daerah Istimewa Yogyakarta, di kedalaman 67 kilometer. Gempa bumi itu tak berpotensi tsunami.