Senin 10 Jul 2023 14:16 WIB

Tim SAR Temukan Tanda Keberadaan Korban Tertimbun Longsor Peundeuy 

Tim SAR gabungan telah menemukan  kerudung dan alat memasak. 

Rep: Bayu Adji P/ Red: Agus Yulianto
Proses pencarian korban tertimbun longsor di Desa Sukanagara, Kecamatan Peundeuy, Kabupaten Garut, Senin (10/7/2023).
Foto: Dok. Kantor SAR Bandung.
Proses pencarian korban tertimbun longsor di Desa Sukanagara, Kecamatan Peundeuy, Kabupaten Garut, Senin (10/7/2023).

REJABAR.CO.ID,  GARUT -- Proses pencarian terhadap seorang warga yang dilaporkan tertimbun longsor di Desa Sukanagara, Kecamatan Peundeuy, Kabupaten Garut, masih belum membuahkan hasil hingga Senin (10/7/2023). Tim SAR gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian korban atas nama Yayah (54 tahun) tersebut. 

"Belum (ditemukan)," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Daris Hilman, saat dikonfirmasi Republika, Senin siang. 

Kendati demikian, tim SAR gabungan telah menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Saat ini, proses pencarian difokuskan di wilayah penemuan tanda-tanda korban tersebut. 

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Bandung, Supriono, mengatakan, pihaknya telah menentukan tiga sektor pencarian korban. Pencarian di sektor pertama dilakukan dengan menggunakan alat berat berupa ekskavator. Pencarian di sektor kedua menggunakan tiga unit alkon, dan pencarian di sektor tiga dilakukan secara manual menggunakan cangkul dan sekup.

Menurut dia, tim SAR gabungan telah menemukan tanda-tanda keberadaan korban, yaitu dengan ditemukannya kerudung dan alat memasak. Maka dari itu, imbuhnya, pihaknya akan berkonsentrasi melaksanakan operasi SAR di area tersebut.

"Mudah-mudahan kita diberikan keselamatan semua tim untuk segera melaksanakan operasi SAR dan berhasil menemukan korban," kata Supriono.

Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Garut, Wardi Sudrajat, mengatakan bencana longsor di wilayah Desa Sukanagara itu terjadi dikarenakan adanya hujan dengan intensitas yang cukup tinggi pada hari Sabtu (8/7/2023). Selain menyebabkan satu orang warga tertimbun, material longsoran juga menghancurkan area persawahan.

"Kurang lebih 3 hektare hancur, sedangkan area persawahan yang terancam kurang lebih 1 hektare," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement