REJABAR.CO.ID, CIMAHI -- Kemacetan lalu lintas menjadi salah masalah yang dihadapi di wilayah perkotaan. Termasuk di Kota Cimahi, Jawa Barat. Pertambahan jumlah kendaraan bermotor yang pesat di perkotaan tidak diimbangi dengan perluasan infrastruktur jalan, menyebabkan kemacetan semakin parah.
Ada sejumlah titik di Kota Cimahi yang selala ini menjadi langganan kemacetan. Di antaranya persimpangan Jalan Rd. Daeng Ardiwinata-Jalan Rd. Demang Hardjakusumah-Jalan Jati. Kemacetan lalu lintas menyebabkan kerugian ekonomi yang besar akibat waktu yang terbuang dan peningkatan biaya operasional kendaraan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi sudah menyiapkan strategi komperhensif untuk mengurai kemacetan di dua titik tersebut. Di Bunderan Jati yang merupakan persimpangan Jalan Rd. Daeng Ardiwinata-Jalan Rd. Demang Hardjakusumah-Jalan Jati akan dilebarkan radius tikungnya.
Proyek pelebaran di Bunderan Jati itu sudah dimulai dengan menelan anggaran Rp2.243.187.675 yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cimahi Tahun 2025. Kebijakan ini tentunya menjadi kado manis di Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Cimahi ke-24 pada Sabtu (21/6).
"Mudah-mudahan pembangunan ini akan kita lakukan sesegera mungkin, selesai tepat waktu dan kualitasnya bagus. Dan saya mohonkankita menjaga agar pembangunan ini lancar. Karena kita niatan kerja cepat dan bisa segera inikmati oleh masyarakat," ujar Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, Jumat (20/6).
Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi, panjang jalan baru di kawasan Bundatan Jati mencapai 45 meter dan lebar 7 meter, pelebaran Jalan Daeng Ardiwinata hingga 8,5 meter, dan Jalan Rd. Demang Hardjakusumah 1,5 meter.
Di kawasan itu juga akan dibangunkan drainase sepanjang 164 meter dengan dimensi 0,8 meter × 0,8 meter serta pembuatan trotoar dengan pasangan sandsetin 258 meter persegi serta desain pulau berbentuk bundaran.
Ngatiyana menjelaskan, akan ada pemasangan lampu Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL). Pelebaran Bunderan Jati itu dilakukan untuk mengentaskan kemacetan di kawasan tersebut. Sebab, kawasan itu kerap menjadi titik simpul kemacetan khususnya saat jam sibuk seperti pagi dan sore hari.
"Kepada masyarakat semuanya barangkali terganggu di dalam perjalanannya, mungkin terganggu lingkunganya, kami sedang proses pembangunan Bundaran Jati ini," kata dia.
Selain penataan radius tikung, kata Ngatiyana, Pemkot Cimahi juga akan melakukan penataan kabel udara yang terpasang semrawut di kawasan tersebut. Rencananya di Bunderan Jati itu akan dibangunkan ducting untuk menyimpan kabel fiber optik yang selama ini terpasang di udara.
"Kita sampaikan bahwa kabel-kabel yang seperti ini tiang listrik juga tidak ada lagi karena nanti kabelnya akan kita ducting atau dikubur di bawah. Sehingga tidak ada lagi kabel-kabel yang berseliweran kaya gini, kurang bagus pandangannya," papar Ngatiyana.
Kepala Bidang Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan Kota Cimahi M Nur Effendi mengatakan, kawasan Bunderan Jati memang menjadi salah satu titik yang kerap mengalami kemacetan. Volume jalannya yang terbatas yang tidak berimbang dengan pertumbuhan kendaraan menjadi salah satu penyebabnya.
"Puncaknya itu biasanya kalau pagi dari pukul 06.00-09.00 WIB, kalau sore pukul 16.00-19.00 WIB. Tapi sekarang siang juga terkadang macet. Penyebabnya karena pertumbuhan kendaraan tidak sebanding dengan volume jalan," katanya.
Sehingga, kata dia, pelebaran jalan radius tikung di kawasan tersebut sudah tepat untuk mengurai kemacetan. Nantinya pihaknya akan memasang lampu APILL di 4 titik simpang dengan 8 titik sinyal. "Kalau prediksi kami itu jelas akan sangat mengurangi kemacetan. Karena yang tadinya jalan dan radius tikungnya sempit, nantinya akan sangat lebar," katanya.