REJABAR.CO.ID, BOGOR — Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil berharap pembangunan kembali Jembatan Otista di Kota Bogor, Jawa Barat, bisa berjalan lancar. Diharapkan jembatan tersebut dapat dirampungkan pada 2023 ini, sesuai target.
Di Jembatan Otista kerap terjadi kemacetan arus lalu lintas sejak diberlakukannya Sistem Satu Arah (SSA). Arus lalu lintas kendaraan tersendat karena terjadi bottleneck atau penyempitan, sehingga tak jarang menyebabkan kemacetan panjang.
Berdasarkan kajian, solusinya adalah melebarkan badan jembatan. Untuk pembangunan Jembatan Otista itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar memberikan dukungan anggaran.
“Terjadi penyempitan karena jembatannya sempit, warisan dari zaman kolonial. Dengan anggaran Rp 52,6 miliar dari provinsi, kita bangun ulang, kita lebarkan,” kata Ridwan Kamil, saat meninjau progres pembangunan Jembatan Otista, Jumat (21/7/2023).
Menurut Ridwan Kamil, pembangunan Jembatan Otista ini merupakan upaya untuk mendukung aktivitas masyarakat, yaitu kelancaran lalu lintas, utamanya menuju pusat Kota Bogor. Dengan pembangunan kembali jembatan itu, ia berharap nantinya arus lalu lintas lancar, sehingga juga dapat mendukung aktivitas perekonomian.
Bahkan, Jembatan Otista bisa menjadi ikon baru bagi Kota Bogor. “Saya titip, mudah-mudahan lancar. Walaupun nanti di akhir tahun saya sudah tidak menjabat lagi jadi gubernur, tapi sebagai warga biasa Jawa Barat, saya ingin menyaksikan selesainya sebuah ikhtiar masyarakat Kota Bogor tercinta ini,” ujar Ridwan Kamil.
Selain Jembatan Otista, Ridwan Kamil mengatakan, Pemprov Jabar memiliki sejumlah program yang dijalankan di Kota Bogor. Seperti pembangunan creative center, alun-alun, rumah sakit, jalan, hingga pembangunan terkait layanan transportasi massal.
“Kita ada kerja sama yang baik, apalagi Pak Walinya sangat kooperatif dan proaktif. Tentu yang menerima banyak manfaat adalah warga kotanya,” kata Ridwan Kamil.
Ihwal progres pembangunan Jembatan Otista, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor Rena Da Frina, mengatakan, memasuki pekan ke-12, ada deviasi positif 0,25 persen dari target yang ditentukan. Dari target 23,50 persen, realisasi pembangunan di lapangan disebut sudah mencapai 23,75 persen.
“Saat ini yang sedang dikerjakan adalah galian bored pile, jadi fondasi bor untuk jembatan trem. Untuk di sisi Kelurahan Baranangsiang itu sudah beres, tinggal di sisi yang Babakan Pasar, itu sisa dua titik lagi. Jadi, masing-masing ada delapan titik sebelah kiri dan delapan titik sebelah kanan,” kata Rena, Selasa (18/7/2023).