Ahad 23 Jul 2023 19:24 WIB

Sepeda Listrik Sewa Beam di Bogor Didukung Geofence, Ini Fungsinya

Sepeda listrik Beam tidak bisa melintasi area dekat Istana Bogor.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Irfan Fitrat
Sejumlah warga menggunakan sepeda listrik sewaan Beam di Kota Bogor, Jawa Barat.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Sejumlah warga menggunakan sepeda listrik sewaan Beam di Kota Bogor, Jawa Barat.

REJABAR.CO.ID, BOGOR — Sepeda listrik sewaan, Beam, kini didukung dengan teknologi geofence. Dengan teknologi IoT (internet of things) itu, pergerakan dan kondisi sepeda listrik yang disewakan Beam dapat terdeteksi secara real-time, termasuk ketika ada kendala.

Country Manager Beam Mobility Indonesia, Devraj Sathivelu, mengatakan, pihak bekerja sama dengan pemerintah kota di mana sepeda listrik Beam dioperasikan, guna memastikan penggunanya berkendara dengan aman dan sesuai ketentuan hukum di masing-masing daerah. Penerapan teknologi geofence Beam ini disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah.

Baca Juga

“Misalnya, di Kota Bogor, Beam membuat geofence untuk area dekat Istana Bogor sebagai daerah yang tidak bisa dilintasi. Beam juga memiliki berbagai jenis geofence untuk memenuhi kasus penggunaan yang berbeda, seperti zona operasi umum, zona kecepatan terbatas, dan zona larangan parkir,” kata Devraj, Ahad (23/7/2023).

Devraj menjelaskan, teknologi geofence memungkinkan Beam mengetahui status setiap sepeda listrik secara langsung. Jika terjadi kendala, informasinya langsung diteruskan kepada tim operasional agar bisa melakukan penanganan.

“Fitur ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna,” ujarnya.

Teknologi geofence, menurut Devraj, dapat pula mendeteksi jika suatu area banyak pejalan kaki. Secara otomatis nantinya Beam mencantumkan zona kecepatan rendah pada aplikasi untuk meminimalisasi terjadinya kecelakaan antara pengguna Beam dengan pejalan kaki.

Kecepatan kendaraan Beam juga sudah diatur, tidak melebihi 25 kilometer per jam. “Intinya setiap daerah memiliki karakteristik area yang berbeda dan untuk itu Beam melakukan penyesuaian dengan dukungan geofence,” kata Devraj.

Menurut Devraj, penerapan teknologi geofence ini juga berkaitan dengan data kepolisian. Di mana sekitar 30 persen kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh faktor prasarana dan lingkungan.

“Beam juga berkomitmen terus-menerus melakukan edukasi untuk meningkatkan kemampuan dan kewaspadaan penggunanya melalui program pelatihan Beam Safety Academy,” ujar dia.

Sementara itu, sejak Maret 2023, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor membatasi jumlah sepeda dan skuter listrik Beam yang bisa dioperasikan di setiap kecamatan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Eko Prabowo, sepeda listrik yang beroperasi di Kota Bogor hanya 300 unit, terbagi di enam kecamatan, dengan masing-masing dibatasi 50 unit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement