REJABAR.CO.ID, SUKABUMI — Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi, Jawa Barat, menyasar anak-anak dalam melakukan edukasi mitigasi bencana. Pasalnya, anak-anak merupakan kelompok rentan dalam masyarakat yang rawan menjadi korban saat terjadi bencana.
Untuk itu, PMI Kota Sukabumi melakukan kerja sama dengan Pimpinan Daerah (PD) Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kota Sukabumi, yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU).
Kesepakatan kerja sama ini dilakukan pada momen menyambut Hari Anak Nasional, sebagai bentuk penghormatan terhadap anak-anak, termasuk upaya perlindungannya.
“Kerja sama ini bertujuan membangun dan memperkuat jaringan kerja, serta kemitraan dalam rangka sinergi komitmen melaksanakan program-program kemanusiaan,” ujar Ketua Bidang Kerja Sama dan Kemitraan PMI Kota Sukabumi Irawan Danismaya, Ahad (23/7/2023).
Salah satu bentuk kerja samanya terkait mitigasi bencana sejak dini, yang menyasar anak-anak. PMI Kota Sukabumi mempunyai program rutin ihwal kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.
“Karena kerentanannya, keselamatan anak-anak menjadi yang paling terancam pada saat terjadi bencana,” kata Irawan.
Lantaran itu, Irawan menekankan pentingnya edukasi mitigasi atau kesiapsiagaan bencana sejak dini kepada anak-anak. Menurut dia, PMI dan IGRA Kota Sukabumi juga bisa bekerja sama dalam melakukan simulasi bencana yang melibatkan anak-anak.
Ketua PD IGRA Kota Sukabumi Heni Hendayati mengapresiasi kerja sama dengan PMI Kota Sukabumi, termasuk dalam melakukan edukasi mitigasi bencana.
“Melalui momentum menyambut peringatan Hari Anak Nasional 2023, PMI dan PD IGRA memberikan perhatian khusus untuk memberikan rasa aman dan selamat dari potensi bencana kepada anak anak,” katanya.
Dengan kerja sama PMI ini, Heni berharap dapat menambah wawasan anak-anak akan bencana, serta membuat mereka lebih siap siaga ketika menghadapi potensi bencana.
Sekretaris PMI Kota Sukabumi Heri Saeful Bahri mengatakan, kerja sama dengan IGRA Kota Sukabumi ini mencakup berbagai kegiatan lainnya. Misalnya, pembekalan keterampilan pertolongan pertama dan siaga bencana untuk para guru RA di setiap kecamatan.
Kemudian kegiatan donor darah dan program kemanusiaan atau sosial lainnya. “Selain itu, kegiatan lainnya yang kita bangun adalah penggalangan semangat kemanusiaan dan kesetiakawanan sosial di lingkungan organisasi IGRA,” ujar Heri.