REJABAR.CO.ID, BANDUNG — Kebakaran yang melanda Pasar Sadang Serang, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (4/8/2023), membuat sejumlah pedagang merugi. Pedagang terdampak kebakaran ingin segera berjualan kembali, bahkan rela membenahi secara mandiri lapaknya masing-masing.
Menurut Ketua Paguyuban Pasar Sadang Serang, Aris Hermansyah, ada sekitar 170 kios yang terdampak kebakaran. “Kerugian per kios itu rata-rata berkisar di Rp 100 jutaan,” kata dia, saat ditemui di Pasar Sadang Serang, Senin (7/8/2023).
Aris mengatakan, pedagang terdampak kebakaran pasrah dan ikhlas dengan musibah yang terjadi. Meskipun merugi, kata dia, para pedagang bersedia melakukan renovasi kios secara mandiri agar bisa segera berjualan kembali.
“Kami bahkan siap mandiri untuk mengeluarkan biaya dalam pembangunan tersebut,” kata Aris.
Namun, keinginan para pedagang untuk berjualan di kiosnya masing-masing masih terkendala. Pada Senin, upaya penanganan sisa kebakaran masih dilakukan. Garis polisi pun melintang.
Sementara opsi tempat penampungan pedagang sementara (TPPS) yang ditawarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung ditolak oleh pedagang lantaran dinilai tak memadai. Aris mengatakan, pedagang lebih memilih berjualan di lapaknya yang terdampak kebakaran, meskipun dengan kondisi ala kadarnya.
“Kami ikhlas, ada bantuan atau tidak. Kami hanya minta agar garis polisi dibuka dan kami bisa berdagang lagi, agar pemasukan harian tetap ada,” kata Aris.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung AKBP Agah Sonjaya mengatakan, polisi akan menyelidiki penyebab kebakaran di Pasar Sadang Serang. Olah tempat kejadian perkara (TKP) akan dilakukan setelah pendinginan di lokasi kebakaran tuntas.
“Kita tunggu dulu apinya selesai. Harus benar-benar aman. Setelah itu, tim Inafis akan turun menentukan agar tidak ada asumsi. Kita olah TKP dan saksi, baru simpulkan,” kata Agah.
Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna meninjau langsung Pasar Sadang Serang, Senin. Menurut dia, pihaknya berupaya memastikan lokasi terdampak kebakaran aman.
“Hari ini saya lihat masih ada potensi asap. Saya khawatir masih ada bara api. Segera akan kami lakukan pendinginan terlebih dahulu. Setelah itu, kita sinergi dengan petugas Inafis yang akan hadir, supaya mereka juga berikan garansi keamanan. Jangan sampai berdagang berlangsung, tapi kondisinya tidak aman,” kata Ema.