Berkat dekorasi yang meriah, Kampung Cibahong mendapat sorotan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya. Termasuk juga kondisi jalannya. Tak lama setelah momen Agustusan tahun lalu, pemkab membenahi Jalan Cipawedal.
“Alhamdulillah, pemerintah merespons dengan memperbaiki jalan. Sekarang jalan sudah bagus, akhirnya kita buat lebih meriah,” ujar Badrudin.
Tokoh pemuda setempat, Atep Muntaha (30), mengatakan, ide membuat dekorasi lorong merah putih itu salah satunya memang dilatarbelakangi kondisi jalan yang rusak. Jalan Cipawedal, yang masuk dalam kewenangan Pemkab Tasikmalaya, disebut sudah lebih dari lima tahun kondisinya dibiarkan rusak.
Alih-alih menyampaikan kritik melalui demonstrasi, warga Kampung Cibahong kompak untuk berkreasi membuat dekorasi lorong merah putih di jalan yang rusak. “Ketika kreasi itu jadi sorotan, secara tidak langsung banyak pihak juga yang mengetahui kondisi jalan di sini. Masa dekorasi sudah bagus, tapi jalan masih jelek,” kata Atep.
Atep pun bangga hasil kreasi bersama warga yang berawal dari kritik jalan rusak itu mendapat apresiasi dari masyarakat luas. “Alhamdulillah, setiap malam banyak yang berkunjung,” ujarnya.
Dengan kondisi Jalan Cipawedal yang sudah baik, menurut Atep, warga Kampung Cibahong tak serta-merta berhenti berkreasi. Justru, kata dia, peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia tahun ini diupayakan lebih meriah lagi, sebagai bentuk rasa syukur warga karena jalan sudah dibenahi.
“Jadi, kita tak hanya kritik, lalu saat masalah selesai sudah tidak ada tindakan. Ini justru lebih menambah motivasi kepada masyarakat untuk lebih meriah. Tahun depan mungkin akan lebih gila lagi,” kata Atep.
Atep mengatakan, ke depannya mungkin dibuat semacam bazar untuk memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Hal itu dipertimbangkan melihat animo masyarakat yang berkunjung melihat lorong merah putih.
“Mudah-mudahan ini juga bisa meningkatkan perekonomian warga. Ketika kampung ini lebih dikenal, banyak potensi yang bisa terangkat,” ujar Atep.