Lomba estafet bola pingpong pada perayaan HUT ke-78 RI di kampus SMPN 7 Bandung, Jumat (18/8/2023). (FOTO : Repubilka/Yogi Ardhi)
Eksebisi olahraga tok-tak digelar pada perayaan HUT ke-78 RI di kampus SMPN 7 Bandung, Jumat (18/8/2023). (FOTO : Repubilka/Yogi Ardhi)
Sejumlah perlombaan digelar memeriahkan peringatan HUT Proklamasi RI ini. Kegiatan tersebut diikuti seluruh civitas akademik SMPN 7 Bandung. (FOTO : Repubilka/Yogi Ardhi)
Balap karung helm menjadi pemicu gelak tawa peserta pada perayaan HUT ke-78 RI di kampus SMPN 7 Bandung, Jumat (18/8/2023). (FOTO : Repubilka/Yogi Ardhi)
Estafet karet gelang meramaikan suasana pada perayaan HUT ke-78 RI di kampus SMPN 7 Bandung, Jumat (18/8/2023). (FOTO : Repubilka/Yogi Ardhi)
Kegiatan perayaan HUT ke-78 RI di kampus SMPN 7 Bandung diikuti seluruh civitas akademik SMPN 7 Bandung. (FOTO : Repubilka/Yogi Ardhi)
Final tarik tambang menutup rangkaian kegiatan perayaan HUT ke-78 RI di kampus SMPN 7 Bandung, Jumat (18/8/2023). (FOTO : Repubilka/Yogi Ardhi)
inline
REJABAR.CO.ID, BANDUNG -- Beragam cara dilakukan warga untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di berbagai tempat, tidak terkecuali kampus sekolah menengah.
SMP Negeri 7 Bandung menggelar beragam perlombaan ini sebagai bagian kegiatan belajar mengajar. Berbagai lomba mulai dari tarik tambang, balap karung, balap kerupuk, estafet sarung, hingga estafet bola pingpong memeriahkan acara tersebut.
Selain itu juga diperkenalkan eksebisi tok-tak, olahraga tradisional yang mirip dengan bulutangkis. Namun alih-alih menggunakan raket senar, toktak menggunakan pemukul berbentuk mirip raket berbahan triplek. Suara khas berbunyi tok dan tak berbalasan saat dimainkan.
Sejarah 'olahraga' ini muncul sebagai kearifan lokal atas ketiadaan raket yang saat itu masih terlalu mahal. Dulu, Tok-tak banyak ditemukan di daerah rural dan pedesaan, namun tidak sedikit juga dimainkan anak-anak di perkotan
sumber : Repubilka