REJABAR.CO.ID, INDRAMAYU — Polres Indramayu mengklarifikasi isu penjarahan susu kaleng oleh warga setelah truk pengangkutnya terguling di jalur pantura wilayah Desa Langut, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Kejadian pada Senin (21/8/2023) itu viral di media sosial.
Dalam rekaman video yang beredar, tampak warga beramai-ramai mengambil susu kaleng yang berserakan di jalanan. Ada yang menarasikannya sebagai tindakan penjarahan. “Kabar (soal penjarahan) itu tidak benar,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Indramayu AKP Bagus Yudo Setyawan, Kamis (24/8/2023).
Bagus menjelaskan, polisi sudah mengonfirmasi langsung kepada pihak perusahaan susu kaleng terkait kejadian itu. Berdasarkan keterangan dari pihak perusahaan, kata dia, susu kaleng yang diambil oleh warga itu produk reject yang tidak masuk untuk penjualan. “Dari pihak perusahaan memang merelakan barang-barang itu untuk diambil oleh masyarakat,” ujar Bagus.
Kepala Desa Langut, Juju Juberudin, mengatakan, warga yang beramai-ramai mengambil susu kaleng di jalanan itu bukan hanya dari desanya. Ada juga warga yang kebetulan melintas dan ikut mengambil barang tersebut. Namun, kata dia, tindakan itu bukan penjarahan.
“Tidak ada penjarahan. (Susu kaleng diambil warga) memang dibolehkan sama pengurus dari perusahaan susu tersebut,” ujar Juju.
Juju menjelaskan, pihak perusahaan susu kaleng itu sudah memberikan penjelasan mengenai kejadian itu. Susu kaleng diperbolehkan diambil oleh warga karena tidak terpakai oleh pihak perusahaan.
“Kalaupun diangkut kembali bagaimana, cara dibuangnya juga bagaimana. Jadi, masyarakat yang meminta pun dibolehkan. Sedangkan barang-barang yang masih bagusnya sih aman (tidak diambil),” kata Juju.
Perwakilan perusahaan susu kaleng itu, Darsim, sebelumnya menjelaskan, susu kaleng yang berserakan di jalan setelah truk pengangkutnya terguling itu merupakan produk reject. “Barang itu sudah tidak bisa kita pergunakan karena sudah pada bocor, sudah pada pecah. Itu barang reject,” kata dia.
Darsim bahkan bersyukur warga berbondong-bondong datang mengambil susu kaleng yang berserakan itu. Dengan demikian, pihaknya tak perlu repot membersihkan jalan dari susu kaleng yang berserakan.
“Awalnya kita kesulitan bagaimana membuang sisa barang-barang itu. Karena kalau kami bawa pun hanya nyampah. Alhamdulillah, diambilin, jadi bersih jalan, kita enggak perlu cape bersihin,” kata Darsim.