REJABAR.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Limbah tumpahan minyak warna hitam mencemari laut pesisir Kabupaten Lampung Selatan dan pesisir Kabupaten Pesisir Barat, wilayah Provinsi Lampung. Pemprov Lampung masih melacak pembuang limbah hitam mirip cairan aspal.
Keterangan yang diperoleh dari warga di pesisir Lampung Selatan, Kamis (24/8/2023), limbah warna hitam mirip cairan aspal tersebut seperti sekumpulan minyak, dan tersebar di berbagai pantai. Keberadaan limbah hitam tersebut sangat mengganggu aktivitas nelayan baik menyandarkan perahu juga saat mencari ikan.
Usman (45 tahun), warga Desa Kedu Warna, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan menuturkan, limbah hitam seperti minyak tersebut sudah ada sejak sepekan lalu. Kondisinya, kata dia, seperti tumpahan minyak mentah warna hitam yang tersebar di bibir pantai.
“Ini seperti tumpahan minyak, warnanya hitam. Sudah ada sekitar seminggu lalu,” kata Usman, nelayan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Kamis (24/8/2023).
Banyaknya limbah hitam seperti tumpahan minyak yang mengambang di laut tersebut, jelas menganggu aktivitas warga baik dalam mencari ikan, maupun hilir mudik perahu nelayan saat berangkat dan tiba di pantai. Menurut dia, sampai saat ini belum ada proses pembersihan limbah tersebut.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung membenarkan telah mendapatkan laporan dari warga Kaliadan, Lampung Selatan, dan juga warga Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, terkait adanya limbah cairan mirip minyak warga hitam di pesisir dua kabupaten tersebut.
Menurut Kepala DLH Lampung Emilia Kusumawati, limbah minyak warna hitam tersebut tidak saja ada di pesisir Lampung Selatan namun juga sudah berada di pesisir Bengkunat, Kabupaten Pesisir Bara. DLH telah membentuk tim dan berkoordinasi dengan phak terkait untuk melacak keberadaan pembuang limbah minyak tersebut.
Untuk tahap awal, DLH telah meminta PT Pertamina Hulu energi Offshore Southeast Sumatera (PHE OSSES) untuk segera melakukan tindakan tanggap darurat. “Kami telah minta PT Pertamina (PHE OSES) untuk membersihkan (tumpahan minyak tersebut),” kata Emilia.
Dia belum menyampaikan perusahaan mana yang diduga membuang limbah minyak mentah warna hitam tersebut di pesisir laut Lampung, yang mencemari pesisir Lampung Selatan dan Pesisir Barat, Lampung, belakangan ini.