REJABAR.CO.ID, KARAWANG -- Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menangani kekeringan di areal persawahan dengan melakukan berbagai langkah, mulai dari penambahan pengairan, pompanisasi, percepatan masa tanam, hingga penanaman varietas unggul tahan kekeringan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Asep Hazar mengatakan dampak kemarau dan adanya fenomena El Nino tidak terhindarkan, namun pemerintah mengatasi sebaik mungkin agar petani tetap dapat menanam dan memanen padi.
Asep Hazar mengatakan telah berkoordinasi dengan Perusahaan Jasa Tirta II Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, terkait suplai air di saluran irigasi. Kini di beberapa daerah cukup aman pasokan airnya.
Namun itu hanya bisa dimanfaatkan untuk mengairi areal sawah yang dekat dengan saluran irigasi. Untuk mengairi areal sawah yang jauh dari irigasi, petani tetap harus menggunakan pompa.
Dalam mengantisipasi dampak El Nino, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang melakukan sejumlah langkah lain seperti melakukan perluasan areal tanam baru, juga dilakukan gerakan percepatan masa tanam, peningkatan indek pertanaman, mekanisasi, serta optimalisasi pompa dan embung.
Upaya antisipasi lain yang dilakukan ialah menggunakan varietas padi unggul yang tahan terhadap kondisi kering.
Ditanya apakah kekeringan akan berdampak terhadap capaian produksi, Asep Hazar menyampaikan pasti berdampak namun pihaknya berharap agar dampaknya tidak terlalu besar.
Sementara untuk mengatasi kekeringan di waktu mendatang, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan fokus melakukan penanganan saluran irigasi serta pembangunan embung.
Asep Hazar menyebutkan sekitar seribu hektare areal persawahan mengalami kekeringan seperti di Kecamatan Banyusari dan Pakisjaya.
Untuk areal sawah di kecamatan lain yang mengalami kekeringan hanya per titik sawah, sedangkan sawah yang kekeringan di Kecamatan Banyusari dan Pakisjaya cukup luas, berada dalam satu kesatuan hamparan sawah.
Persawahan irigasi teknis di Kabupaten Karawang seluas 83.021 hektare, persawahan irigasi setengah teknis seluas 3.852 hektare, persawahan irigasi sederhana seluas 4.165 hektare, dan persawahan tadah hujan seluas 3.273 hektare.