REJABAR.CO.ID, BANDUNG -- Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna berharap, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mampu mempercepat penanganan darurat sampah di wilayah Bandung Raya, terutama Kota Bandung. Ema menyebut, meski TPA Sarimukti telah dibuka kembali, namun kapasitas tampungan belum normal, sehingga ritase dan tonasi sampah yang terangkut masih terbatas.
"Bayangkan saja dari 241 ritasi setiap hari hanya dikasi 120 ritasi bahkan kemarin hanya 98 ritasi. Artinya, masih banyak yang tertahan," kata Ema, Selasa (5/9/2023).
Dia juga meminta Bey Machmudin agar dapat segera menangani pengotimalisasian daya tampung TPA Sarimukti. Sebab, lahan yang sudah dibuka sejak Jumat (1/9/2023) lalu tidak memiliki kapasitas besar, sebut dia.
"Itu bisa jadi atensi buat pak Pj Gubernur supaya darurat sampah di kawasan Bandung Raya ini cepat selesai," ujarnya.
Selain TPA Sarimukti, Ema juga memohon agar Bey dapat mengupayakan penyegeraan operasional Tempat Pengolahan dan Pemprosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka. Dia bahkan berharap, adanya perubahan kebijakan agar pembukaan TPPAS Legok Nangka yang diprediksi memerlukan waktu dua tahun tersebut dapat dipercepat.
Untuk menggencarkan penanganan masalah sampah, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali membuat titik lubang besar untuk mengubur sampah organik. Kali ini, Pemkot Bandung menyiapkan lubang pembuangan sampah organik di Kecamatan Cibiru, setelah sebelumnya lubang dibuat di Taman Tegallega.
Menurut Ema, kebijakan pembuatan lubang pembuangan sampah organik ini untuk mengurangi beban penumpukan sampah akibat masih terkendalanya TPA Sarimukti. Walaupun sudah mulai beroperasi, hanya saja TPA Sarimukti baru hanya bisa menampung 50 persen dan masih dibatasi.
Ema tak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk bersama melakukan pengelolaan sampah secara terpilah. Sehingga semakin banyak Kawasan Bebas Sampah (KBS) yang bisa dihadirkan.
"Kami simpel nya sampah organik nya tertangani dulu. Kedepan semua harus bisa mengelola sampah sendiri. Contoh ada RW 12 Maleer, RW 07 Sukasari, RW 02 Sukamiskin ini harus kita masifkan," ungkapnya.
Sementara Camat Cibiru Didin Dikayuana mengaku, tengah menyiapkan lubang pembuangan sampah organik berukuran 15x15 meter dengan kedalaman 3 meter. Lubang tersebut, dapat menampung sampah organik sebanyak 775 meter kubik.
"Ada tanah Pemkot seluas 7.000 meter kami dibantu ekskavator dari DSDABM untuk menggali lubangnya," katanya.