Kamis 14 Sep 2023 20:58 WIB

Selama Musim Kemarau, Puluhan Hektare Lahan di Majalengka Terbakar

Dilaporkan 56 kejadian karhutla pada periode Mei-September 2023. 

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Kebakaran melanda lahan di Desa Bantrangsana, Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin (11/9/2023) malam.
Foto: Dok Republika
Kebakaran melanda lahan di Desa Bantrangsana, Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin (11/9/2023) malam.

REJABAR.CO.ID, MAJALENGKA — Puluhan hektare lahan di wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dilanda kebakaran selama musim kemarau 2023. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), luas lahan yang terbakar paling tinggi di wilayah Kecamatan Majalengka.

BPBD Kabupaten Majalengka mencatat selama periode 28 Mei-14 September 2023, hingga pukul 12.00 WIB, secara keseluruhan luas lahan yang terbakar mencapai 86,386 hektare. Luas lahan yang terdampak meningkat dibandingkan data hingga akhir Agustus 2023, yang mencapai 54,004 hektare. 

Baca Juga

“Luas lahan yang terbakar sebanyak 86,386 hektare itu berasal dari 56 kejadian karhutla,” ujar Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Kabupaten Majalengka Rezza Permana, Kamis (14/9/2023).

Rezza mengatakan, kejadian karhutla itu tersebar di 14 kecamatan dari total 26 kecamatan di Kabupaten Majalengka. Luas lahan yang dilanda kebakaran paling tinggi di wilayah Kecamatan Majalengka, yang mencapai 25,566 hektare.

Kemudian di Kecamatan Cigasong 17,098 hektare, di Kecamatan Sukahaji 12,193 hektare, dan di Kecamatan Panyingkiran 8,854 hektare.

Sementara di sepuluh kecamatan lainnya luasan lahan yang terdampak kebakaran selama musim kemarau tahun ini berkisar antara satu hektare hingga enam hektare. Menurut Rezza, dari seluruh kejadian karhutla itu, tidak ada korban jiwa maupun luka.

Rezza mengatakan, potensi kejadian karhutla di Kabupaten Majalengka cenderung meningkat pada musim kemarau tahun ini akibat dampak fenomena iklim El Nino. Kondisi cuaca yang panas dan kering, ditambah kencangnya angin, membuat kebakaran cepat merembet.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement