REJABAR.CO.ID, SUKABUMI -- Ratusan kebakaran terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi selama musim kemarau 2023. Dari data yang ada jumlah kebakaran lahan di musim kemarau mencapai sebanyak 222 kali kejadian.
Beberapa lokasi kebakaran terjadi seperti di awal Oktober. Misalnya di kampung Cikananga RT 01 RW 05 Desa Bojonggaling Kecamatan Bantargadung, Kampung Cipeutir RT 01 RW 01 Desa Cicareuh Kecamatan Cikidang dan Kampung Cicangkore, RT 05 RW 04 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak.
''Jumlah total kasus kebakaran sampai saat ini ada 222 kejadian di setiap titik lokasi wilayah Kabupaten Sukabumi,'' ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Sukabumi, Uang Burhanudin, Ahad (8/10/2023).
Ia mencontohkan kejadian pada Rabu (4/10/2023) saja ada sepuluh titik kebakaran. Beberapa lokasi berhasil dipadamkan dengan kerja sama petugas dan tim gabungan lainnya.
Burhanudin mengimbau, masyarakat agar berhati hati untuk tidak melakukan hal hal yang dapat memicu kebakaran lahan. Sebab kebakaran rentan terjadi misalnya saja akibat warga yang melakukan pembakaran lahan baik yang di sengaja atau tidak disengaja.
Contohnya seperti membuang puntung rokok, melakukan aktifitas membakar di lokasi yang rentan terjadi kebakaran seperti di ladang dan hutan. Burhanudin menuturkan, pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin melakukan penanganan seperti anggota TNI dan Polri, unsur pemerintahan dari lingkup dinas, kecamatan, desa, serta masyarakat terlibat dalam kejadian bencana.
Kasus kebakaran lahan terakhir melanda Kampung Pamatutan tengah RT 53 RW 22, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Selasa (3/10/2023). Dampaknya seluas 1.000 meter persegi lahan terbakar. ''Pada Senin sekitar pukul 16.00 WIB, kebakaran lahan melanda Kampung Pamatutan tengah RT 53 RW 22 Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkud,'' ujar Petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Sandra Fitria. Dari penghitungan sementara ada 1.000 meter perkebunan bambu hangus di lalap si jago merah.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kecamatan Parungkuda kata Sandra telah berkoordinasi bersama perangkat lainnya. Misalnya Desa/Kecamatan, Koramil, Polsek, Satpol PP, Tagana, KNPI Parungkuda, Damkar, Pramuka peduli Sukabumi, Relawan Doa, Karang Taruna dan relawan guna melakukan pendataan serta memberikan imbauan ke masyarakat untuk tetap waspada.