REJABAR.CO.ID, DEPOK -- Sebanyak lima laporan kasus Monkeypox atau cacar monyet terjadi kepada warga Kota Depok menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) per 2 November. Pemerintah kota mengaku telah memberi imbauan kepada fasilitas kesehatan, tenaga medis hingga masyarakat untuk mewaspadai virus ini.
Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, bahwa Monkeypox merupakan emerging zoonosis yang disebabkan virus Monkeypox. Atau anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxiridae.
"Penularan kepada manusia terjadi melalui kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi atau melalui benda yang terkontaminasi oleh virus tersebut," jelas Mary dalam surat edaran (SE) yang dikeluarkan Dinas Kesehatan pada akhir Oktober lalu.
Penyakit ini dikatakannya dapat bersifat ringan dengan gejala yang berlangsung sekitar dua sampai minggu. Ia menjelaskan bahwa penyakit yang ditimbulkan juga dapat berkembang menjadi gejala berat hingga kematian dengan case fatality rate tiga sampai enam persen.
Dia menjelaskan, berdasarkan data kasus WHO per 26 September 2023, kasus monkeypox sebagian besar terjadi pada pasien dengan kelompok laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki. Kasus Mpox terjadi pada sekitar 83,2 persen (28.446 dari 34.180 kasus yang diamati) kelompok laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki (LSL), 7,4 persen (2.108 dari 28.446 LSL yang diamati) kasus teridentifikasi sebagai laki-laki biseksual.
Terungkap juga bahwa 52,7 persen kasus bahkan memiliki status HIV positif. WHO membeberkan bahwa penyakit ini sebagian besar terjadi melalui hubungan seksual.
"Sebanyak 82,5 persen kasus (18.056 dari 21.877 kasus yang dilaporkan metode penularannya) tertular melalui hubungan seksual," ujarnya.