Ahad 05 Nov 2023 14:28 WIB

Harga Beras di Pasar Baru Indramayu Masih Tinggi

Harga beras disebut dipengaruhi harga gabah di tingkat petani.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Pedagang beras di Pasar Baru Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
(ILUSTRASI) Pedagang beras di Pasar Baru Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

REJABAR.CO.ID, INDRAMAYU — Harga beras yang dijual di Pasar Baru Indramayu, Jawa Barat, dikabarkan masih tinggi. Harganya disebut belum mengalami penurunan sejak bulan lalu.

Berdasarkan pantauan Republika di Pasar Baru Indramayu, Ahad (5/11/2023), harga beras premium kini berkisar Rp 13.500-14 ribu per kilogram, bergantung kualitasnya. Sedangkan beras medium harganya sekitar Rp 12 ribu-13 ribu per kilogram. 

Baca Juga

“Harga ini masih sama seperti harga bulan kemarin, belum ada perubahan,” ujar pemilik kios beras Sumber Waras Putra di Pasar Baru Indramayu, Hadi (46 tahun), kepada Republika, Ahad (5/11/2023).

Menurut Hadi, harga beras di pasaran sempat turun sekitar Rp 300 per kilogram pada September lalu, saat pemerintah menyalurkan bantuan beras kepada masyarakat. Meski bantuan itu masih berlanjut, harga beras di pasaran disebut bertahan tinggi.

Hadi mengatakan, harga beras saat ini masih tergolong tinggi. Untuk beras medium, dalam kondisi normal harganya sekitar Rp 10 ribu per kilogram dan beras premium Rp 11 ribu per kilogram.

Tingginya harga beras itu, menurut Hadi, dipengaruhi harga gabah di tingkat petani. Ia mengatakan, harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani saat ini mencapai sekitar Rp 8.500 per kilogram.

Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan harga pembelian pemerintah (HPP). HPP GKG di tingkat penggilingan ditetapkan Rp 6.200 per kilogram dan di gudang Perum Bulog Rp 6.300 per kilogram.

“Petani matok harga gabahnya tinggi. Mereka tidak mau melepas gabahnya kalau harganya ditawar lebih rendah,” ujar Hadi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement