REJABAR.CO.ID, BANDUNG -- Angka partisipasi masyarakat dari berbagai kalangan seperti TNI, Polri, ASN, pegawai dan masyarakat umum yang melakukan donor darah di Kota Bandung mencapai 95 persen. Fakta tersebut menunjukkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk donor darah tinggi di Bandung.
Salah satu lembaga yang rutin melaksanakan donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung yaitu Masyarakat Tionghoa Peduli. Mereka melaksanakan donor darah di Gereja Katedral di Jalan Jawa, Kota Bandung, Kamis (9/11/2023).
Koordinator Bakti Sosial Masyarakat Tionghoa Peduli Djoni Toat mengatakan rutin menyelenggarakan donor darah bekerja sama dengan berbagai pihak. Ia mengatakan peserta yang datang donor darah di Gereja Katedral dari berbagai kalangan seperti TNI, Polri, pegawai, ASN dan masyarakat umum.
"Kami menghimpun pendonor dari kalangan TNI di sekitar sini seperti dari Kodim, Polrestabes Bandung. Hari ini diharapkan bisa 300 labu animonya masih sangat besar," ucap dia, Kamis (9/11/2023).
Tujuan donor darah, ia mengatakan ingin membantu masyarakat yang membutuhkn darah. Meski saat ini kebutuhan darah sedikit. Namun, permintaan labu darah meningkat pada musim liburan dan saat bulan Ramadhan.
"Jam setengah 11.00 Wib sudah 200 peserta. Melihat dari sekarang bisa menghimpun 300 peserta," kata dia.
Djoni menilai animo masyarakat mengikuti donor darah sangat bagus di Kota Bandung. Pihaknya pun akan menyelenggarakan donor darah dua kali sepekan hingga bulan Desember.
"Kami punya beberapa sponsor sehingga goodie bag atau fasilitas nyaman buat pendonor. Mereka suka cari kapan (acara) donor," katanya.
Terpisah Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kota Bandung dr Uke Muktimanah mengatakan petugas tiap hari menggelar donor darah di berbagai wilayah menggunakan 5 unit mobil. Tiap hari labu darah yang dihasilkan mencapai 200 hingga 400 labu.
"Per hari 400 (labu darah) dapat. Kebutuhan harian terpenuhi dan bisa punya stok dua hari," kata dia.
Sejak pandemi Covid-19 selesai, ia mengatakan tren donor darah di masyarakat Kota Bandung meningkat. Bahkan tercatat saat ini peningkatan mencapai 95 persen.
"Peningkatan donor sukarela sampai 95 persen. Sebelumnya lagi Covid-19 turun sekali 20 persen terus jadi 40 persen naik jadi 80 setelah Covid-19 hilang," ungkap dia.
Dia mengatakan alasan masyarakat mendonorkan darah karena bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin. Selain itu memiliki kepuasan dan membentuk sel baru dalam tubuh usai mendonorkan darah.
"Kesadaran dan kepedulian meningkat dan berikutnya dia sadar akan manfaatnya. Ujungnya kebahagian bisa memberikan sesuatu tetesan darah membantu nyawa seseorang," kata dia.