REJABAR.CO.ID, BANDUNG — Ruang publik baru dihadirkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, di kawasan utara. Namanya Talaga Citalaga Pasir.
Telaga yang berada di wilayah Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, itu diresmikan Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono, Rabu (13/12/2023), sekaligus memperingati Hari Bakti Pekerjaan Umum (PU) ke-78. “Ini bentuk komitmen kita terhadap pengelolaan sumber daya air dan lingkungan yang berkelanjutan,” ujar Bambang.
Bambang berpesan agar kawasan Talaga Citalaga Pasir ini dapat terus dijaga dengan baik. Khususnya oleh masyarakat di lingkungan sekitar. “Saya menitipkan kepada warga sekitar, di sini ada Karang Taruna, untuk menjaga dengan baik. Ini jadi sebuah ruang publik dan mampu menciptakan ide kreatif yang bisa mengakselerasi pembangunan di Kota Bandung,” kata Bambang.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan, kawasan Talaga Citalaga Pasir itu milik dan dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawening. “Masyarakat Gegerkalong juga memanfaatkan seke ini. Kita mulai kerjakan pada Februari lalu secara swakelola,” ujar dia.
Menurut Didi, Citalaga Pasir merupakan kawasan seke atau mata air kesembilan yang ditata oleh Pemkot Bandung. Ia menjelaskan, dari sekitar 200 seke di Kota Bandung, saat ini menyisakan 167 seke. Sedangkan yang masih berair sekitar 67.
Penataan Talaga Citalaga Pasir ini merupakan salah satu bentuk upaya menjaga seke di Kota Bandung. Didi mengatakan, kawasan Citalaga Pasir ini luasnya 1.785 meter persegi. Di kawasan ini terdapat tiga pancuran air, dengan debit 0,6 liter per detik. “Kita manfaatkan juga sebagai konservasi,” kata dia.
Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mengapresiasi langkah Pemkot Bandung yang menata kawasan mata air tersebut. Diharapkan penataan itu dapat bermanfaat bagi masyarakat. “Tentunya ini memberikan manfaat bagi masyarakat. Terlebih lagi telaga harus ada kontrol, bisa dipakai untuk kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.