REJABAR.CO.ID, GARUT ----Bencana tanah longsor terjadi di tiga wilayah kecamatan Kabupaten Garut sejak Jumat (5/1/2024). Tiga wilayah yang terdampak bencana tanah longsor itu adalah Kecamatan Karangtengah, Banjarwangi, dan Kersamanah.
Camat Karangtengah Dudi Suryadi mengatakan, bencana tanah longsor di wilayahnya terjadi di dua titik berbeda. Titik pertama di Jalan Desa Cintamanik yang menghubungkan antara Kampung Cileles dan Jambudipa. Sementara titik kedua di Kampung Nyalindung, Desa Caringin.
"Kejadian ini disebabkan oleh hujan deras yang mengakibatkan rumah warga terancam serta robohnya tembok penahan tanah(TPT) dan bronjong di Jalan Desa Cintamanik," ujar Dudi melalui keterangan tertulis, Ahad (7/1/2024).
Dudi mengatakan, kerugian materi akibat longsor tersebut diperkirakan mencapai Rp 190 juta. Namun, menurut dia, tidak ada korban jiwa akibat bencana tersebut.
Selain bencana tanah longsor, kata Dudi, di wilayahnya juga terjadi pohon tumbang, tepatnya di Kampung Cikacang, Desa Sindanggalih. Akibatnya, sebuah rumah milik warga mengalami kerusakan.
Di tempat lain, tepatnya di Kecamatan Banjarwangi, bencana tanah longsor terjadi di Jalan Raya Banjarwangi, tepatnya di Kampung Burujul, Desa Banjarwangi. Berdasarkan laporan dari pihak Kecamatan Banjarwangi, longsor terjadi pada Sabtu (6/1/2024) sekitar pukul 18.30 WIB.
Dari laporan Forum Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Banjarwangi, warga beserta petugas telah melakukan evakuasi dan pembersihan material longsor yang menutupi badan jalan dengan bantuan alat berat. Hingga Ahad siang, proses evakuasi telah selesai dan jalan kembali bisa dilalui.
Selain itu, kata dia, bencana tanah longsor juga tejadi di Kecamatan Kersamanah, Kabupaten Garut. Camat Kersamanah Muhammad Topan Sandi mengatakan, bencana longsor terjadi di Kampung Panamur, Desa Kersamanah, Kecamatan pada Ahad sekitar 02.00 WIB.
"Adapun titik lokasi terdampak akibat bencana longsor di Kecamatan Kersamanah ini yaitu jalan poros desa dan TPT dengan lebar 4 meter, tinggi 4 meter, dan panjang 75 meter," kata Topan.
Menurutnya, kerugian akibat bencana tersebut ditaksir sebesar Rp 150 juta. Berdasarkan laporan yang masuk, semua bencana terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi di lokasi kejadian, sehingga terjadi longsor di beberapa lokasi.