Ruang Kelas Disangga oleh Kayu
Menurut Tini, ada lima ruang kelas yang disangga oleh kayu di sekolah. Namun, ruang kelas yang kondisinya rusak parah terdapat dua unit.
"Sebenernya, kantor ini juga sedikit rusak, tapi di kantor ini kan hanya ada saya. Jadi tidak terlalu penting. Kalau ruang kelas kan tempat anak-anak belajar," katanya.
Namun, kata Tini, meskipun dengan kondisi ruangan yang rusak, para siswa tetap belajar dengan normal. Para guru pun, tetap khawatir akan kejadian yang tak diinginkan. Apalagi, saat ini sudah mulai memasuki musim hujan.
"Kalau siswa mah belajar sama saja, tidak terganggu. Namun yang khawatir kepala sekolah dan gurunya. Kita yang deg degan. Tidak nyaman. Semoga diselamatkan semua," katanya.
Sebagai upaya antisipasi, Tini mengatakan, pihak sekolah hanya bisa menyangga plafon dengan kayu agar tidak jatuh. Pasalnya, sekolah itu tidak memiliki ruang kelas lagi untuk mengungsikan siswa belajar.
Tini menjelaskan, di sekolah ada sekitar 438 siswa dengan 13 rombongan belajar. Sementara itu, jumlah ruang kelas di SDN Sukamulya hanya ada sembilan unit ditambah satu unit menggunakan ruang guru, di mana lima unitnya dalam kondisi rusak.
"Harapan bisa ditambah kelas. Kalau tidak bisa, perbaikan kelas yang sudah rusak," kata Tini.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Ucu Anwar mengaku sudah mendapatkan laporan terkait kondisi SDN Sukamulya. Menurut dia, kondisi sekolah sudah rusak sejak lama. Namun, pihaknya akan memprioritaskan perbaikan sekolah itu pada tahun ini.
"Itu akan kami prioritaskan. Saya tanggung jawab. Ada beberapa sekolah yang akan diperbaiki tahun ini, salah satunya SDN Sukamulya," katanya saat dikonfirmasi Republika.
Sebagai langkah antisipasi, kata Ucu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya untuk melakukan pemantauan kondisi SDN Sukamulya. Pasalnya, saat ini sudah mulai memasuki musim hujan dan dikhawatirkan kerusakan itu membahayakan keselamatan siswa.
"Kami akan kerahkan teman-teman dari BPBD untuk memantau. Nanti kami berikan bantuan untuk menambahkan terpal atau apapun. Yang penting, bangunan diamankan agar bisa digunakan KBM," katanya.