REJABAR.CO.ID, CIMAHI -- Program walking tour yang digagas Pemkot Cimahi sebagai pengganti study tour yang dilarang Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi diharapkan dapat mengembangkan wisata lokal di Kota Cimahi. Dengan walking tour, siswa akan dikenalkan dengan tempat-tempat bersejarah dan kental akan nilai budaya serta lingkungan.
"Kalau kami tentunya menyambut baik dengan adanya walking tour yang dijalankan temen-temen Dinas Pendidikan. Harapannya bisa mengembangkan wisata lokal Kota Cimahi," ujar Kepala Bidang Kebudayaan dan Pariwisata pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi, Lucky Sugih Mauludin, Jumat (1/8/2025).
Di Kota Cimahi, kata dia, memiliki banyak wisata lokal yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang bisa dijadikan objek untuk dikunjungi siswa dalam program walking tour. Seperti Gedung The Hitorich, Stasiun Cimahi, Rumah Sakit Dustira, Kampung Adat Cireundeu dan sebagainya.
Progam itu, kata dia, selaras dengan konsep wisata heritage yang sebelumnya pernah digagas Pemkot Cimahi. Wisata heritage menawarkan pengalaman melihat dan menikmati peninggalan sejarah yang berkaitan dengan jejak militer Belanda hingga perjuangan warga untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Kota Cimahi.
"Di Cimahi banyak tempat wisata yang penuh historis, bermanfaat bagi siswa untuk menambah pemahaman dan pengetahuan untuk siswa atau pelajar," kata Lucky.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Nana Suyatna mengatakan, walking tour menjadi alternatif pengganti study tour agar para siswa di Kota Cimahi tetap bisa menemukan pembelajaran di luar sekolah dengan biaya yang cukup hemat dan tidak memberatkan orang tua.
"Itu berkaitan aktivitas di sekolah. Cimahi itu banyak bangunan-bangunan yang bersejarah, sehingga mereka semakin kenal, semakin cinta terhadap Kota Cimahi," kata Nana.
Dalam program tersebut, kata Nana, siswa bisa mendapat pengalaman dan pengetahuan mengenai objek atau tempat bersejarah di Kota Cimahi. Pihaknya tentunya akan bekerjasama dengan pemadu wisata lokal di Kota Cimahi.
Kebijakan ini, kata Nana, bukan hanya sudah diterapkan, tapi juga mendapat sambutan positif dari siswa maupun orang tua. "Sudah, sudah dari tahun kemarin. Tahun kemarin sudah kita jalankan. Antusias anak juga sangat bersemangat untuk mengikuti itu. Namun mungkin ada giliran lah, karena kan banyak satuan,” katanya.