Rabu 27 Mar 2024 20:52 WIB

Sepuluh Titik Rawan Banjir dan Tanah Labil di Wilayah Daop 3 Cirebon, Ini Lokasinya

Daop 3 Cirebon, memastikan keamanan perjalanan kereta api di masa Angkutan Lebaran

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Penumpang kereta (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang kereta (ilustrasi)

REJABAR.CO.ID,  CIREBON -- PT KAI Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon menetapkan masa Angkutan Lebaran 2024 selama 22  hari, mulai 31  Maret 2024 sampai 21 April 2024. Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Rokhmad Makin Zainul, mengatakan, pihaknya telah memetakan titik-titik daerah pemantauan khusus di sepanjang jalur KA. Hal itu untuk memastikan keamanan dan kenyamanan perjalanan kereta api di masa Angkutan Lebaran mendatang.

Berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh KAI Daop 3 Cirebon, ada sepuluh titik pemantauan daerah khusus. Sepuluh titik itu rawan banjir maupun kontur tanah labil. ‘’Ada enam titik lokasi potensi banjir dan empat titik lokasi kontur tanah labil,’’ ujar Rokhmad, Rabu (27/3/2024).

Baca Juga

Adapun enam titik lokasi potensi banjir itu terdiri dari :

1.       BH (Jembatan) 1085 KM 220 +700 sampai KM 220+800 antara Stasiun Cirebon Prujakan-Waruduwur

2.       BH (Jembatan) 915 KM 187+600 sampai 187+700 antara Stasiun Babakan-Losari

3.       BH (Jembatan) 812 KM 161+600 sampai 161+700 antara Stasiun Brebes-Tanjung

4.       BH (Jembatan) 883 KM 252+500 sampai KM 252+800 antara Stasiun Ciledug-Ketanggungan

5.       BH (Jembatan) 941 KM 264+7 sampai KM 264+800 antara Stasiun Ciledug-Ketanggungan

6.       BH (Jembatan) 827 dan 831 KM 243+200 sampai 243+600 antara Stasiun Sindanglaut-Ciledug 

Sedangkan empat titik lokasi kontur tanah labil sebagai berikut :

1.       KM 148+600 sampai 151+700 Jalur Hulu dan Hilir antara Stasiun Haurgeulis–Cilegeh

2.       KM 234+100 sampai 234+400 Jalur Hulur antara Stasiun Luwung-Sindanglaut

3.       KM 274+100 sampai 274+200 Jalur Hulu antara Stasiun Ketanggungan-Larangan

4.       KM 175+000 sampai 176+100 Jalur Hilir antara Stasiun Telagasari-Jatibarang. 

Rokhmad mengatakan, untuk meminimalisasi potensi bahaya akibat bencana yang mungkin dapat mengganggu perjalanan KA, pihaknya melakukan berbagai upaya. Di antaranya, melakukan normalisasi saluran air dari tumpukan sampah, perkuatan penahan tanah pada lokasi rawan amblas dengan retaining wall maupun bronjong, serta penempatan AMUS (Alat Material Untuk Siaga). ‘’AMUS kita tempatkan di 17 titik,’’ kata Rokhmad.

Rokhmad mengatakan, lokasi penempatan AMUS itu, yakni di Stasiun Pabuaran, Pasirbungur, Pegaden Baru, Haurgeulis, Terisi, Jatibarang, Arjawinangun, Cirebon, Cirebon Prujakan, Babakan, Tanjung, Bulakamba, Brebes, Sindang Laut, Ciledug, Ketanggungan, dan Songgom. ‘’AMUS disiapkan untuk mengantisipasi banjir dan ambles di lokasi daerah pemantauan khusus,’’ kata Rokhmad.

Rokhmad menambahkan, pihaknya juga menerjunkan petugas dari Daop 3 Cirebon untuk melakukan pemantauan di titik-titik rawan bencana. Selain itu juga menambah Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ) ekstra. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement