Senin 20 May 2024 10:51 WIB

Gabungan Industri Pariwisata Jabar Minta Pemprov Antisipasi Salah Tafsir SE Study Tour

Kejadian kecelakaan Subang memantik semua pihak melakukan introspeksi

Red: Arie Lukihardianti
Diskusi informal atau
Foto: Dok Humas Pemprov Jabar
Diskusi informal atau "ngadu bako" yang dihadiri Pengurus GIPI dan Sekda Jabar Herman Suryatman

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG--- Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat menggelar diskusi informal atau "ngadu bako" yang dihadiri Pengurus GIPI dan Sekda Jabar Herman Suryatman. Dalam diskusi tersebut, Ketua GIPI Jabar, Herman Muchtar pun menyoroti Surat Edaran (SE) Gubernur Jabar tentang Study Tour Pada Satuan Pendidikan. Menurutnya, GIPI memahami latar belakang dan maksud dari SE tersebut. Tapi, meminta pada Pemprov Jabar agar mengantisipasi dampak negatif penafsirannya di lapangan.

"Kami memahami SE dimaksud ditujukan untuk keamanan dan kemanfaatan pelaksanan study tour di Jawa Barat. Namun kami mohon juga Pemprov Jabar mengantisipasi dampak penafsirannya di lapangan," ujar Herman Muchtar, di Sujiva Resto and Art Space, Bandung akhir pekan lalu.

Baca Juga

Menurutnya semua pihak sepaham untuk memajukan industri pariwisata Jabar, serta apresiasi atas inisiatif Pemprov Jabar mengajak GIPI berdiskusi. "Kami keluarga besar GIPI Jabar menyambut baik diskusi informal yang berkesan ini. Kami berharap ada tindak lanjut kongkrit dari semua pihak untuk kemajuan industri pariwisata Jabar," katanya

Senada dengan Herman Muchtar, pengurus GIPI Jabar yang lainnya Taufik Hidayat Udjo mengatakan agar kejadian Subang memantik semua pihak melakukan introspeksi. "Kami di PUTRi, bagian dari GIPI, akan berintrospeksi dan siap mendukung Pemprov Jabar dalam melakukan standarisasi dan monitoring bagi pelaku jasa pariwisata, baik travel maupun destinasi wisata, agar aman dan nyaman, serta pariwisata Jabar lebih baik. Pelaku jasa pariwisata yang tidak legal harus ditertibkan," papar Taufik.

Sementara menurut Heni Smith, Dewan Pakar GIPI memberikan apresiasi terhadap pertemuan informal ini. Dengan harapan, berkaca dari musibah tersebut, semua pihak agar introspeksi, termasuk berbagai asosiasi dibawah GIPI. "Dimohon semua asosiasi yang tergabung di GIPI dapat mendisiplinkan anggotanya. Lakukan juga pengawasan yang berkelanjutan," kata Heni.

Menurut Sekda Jabar Herman Suryatman, Provinsi Jawa Barat (Jabar) memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, bukan hanya wisata alam tetapi juga wisata seni budaya, wisata konvensi, wisata agro, wisata kuliner, wisata belanja, wisata buatan, wisata religi, wisata sejarah dan wisata olahraga. 

"Potensi pariwisata Jabar luar biasa. Tugas kita adalah mengelolanya secara profesional agar aman dan nyaman, serta memasarkannya secara kreatif agar mekar dan bertumbuh," ujar Sekda Provinsi Jabar.

Sekda Jabar menegaskan bahwa isi SE dimaksud sangat edukatif dan tidak ada muatan untuk mereduksi industri pariwisata. "Pak Gubernur tegas dan jelas menyampaikan di SE tersebut, mengimbau satuan pendidikan untuk melaksanakan study tour di dalam kota di wilayah Provinsi Jawa Barat. Hanya saja untuk menjamin keamanan dan kemanfaatannya, satuan pendidikan diminta untuk memperhatikan kesiapan awak kendaraan, keamanan jalur yang akan dilalui, serta kelaikan kendaraan," paparnya.

Untuk itu, satuan pendidikan diminta juga untuk berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan di wilayah kabupaten/kota masing-masing, serta menyampaikan pemberitahuan dan koordinasi dengan Dinas Pendidikan sesuai kewenangannya. "SE tersebut sifatnya antisipatif dan mitigatif, dengan harapan tidak ada kejadian serupa di masa depan. Kita ambil pelajaran dan hikmah dari kecelakaan di Subang," kata Sekda Herman.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement