Kamis 11 Jul 2024 18:06 WIB

Pj Gubernur Jabar Bey Sebut, Saat Krismon Alm HR Nuriana Dikenal dengan Gagasan Pro Rakyat

Nuriana juga membuat program pengentasan kemiskinan saat krisis moneter

Red: Arie Lukihardianti
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menjadi inspektur upacara pemakaman almarhum Mayjen TNI Purnawirawan HR Nuriana di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Kota Bandung, Kamis (11/7/2024).
Foto: Biro Adpim Jabar
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menjadi inspektur upacara pemakaman almarhum Mayjen TNI Purnawirawan HR Nuriana di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Kota Bandung, Kamis (11/7/2024).

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG---- Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin memimpin langsung upacara pemakaman Gubernur Jawa Barat (Jabar) periode 1993−1998 dan 1998−2003, Mayjen TNI (Purn) Nana Nuriana yang wafat, Kamis (11/7/2024), pukul 04.55 WIB.

Jenazah almarhum Nuriana disemayamkan di rumah duka Kompleks Parahyangan Rumah Vila, Kabupaten Bandung Barat dan pada Kamis siang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra, Kota Bandung. Jenazah almarhum Nuriana tiba di TMP Cikutra, pukul 11.50, dan dimakamkan ba'da dzuhur sekitar pukul 12.10. Almarhum dimakamkan secara militer.

Baca Juga

Menurut Bey, saat menjadi Gubernur Alm Nuriana di era krisis moneter (Krismon) dikenal dengan ide gagasan program pro rakyat yang bertajuk DAKABALAREA. Bey menjelaskan, gagasan tersebut bermakna Daka: Dahareun loba kabeuli ku rakyat, yang artinya banyak makanan dan sanggup dibeli oleh rakyat.

Kemudian, kata dia, Balarea: Barudak masih bisa sakola, artinya anak-anak masih bisa bersekolah. "Jadi sungguh mulia ide yang dilakukan, kita doakan almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT," kata Bey.

Selain Dakabalarea, program pengentasan kemiskinan saat krisis moneter, almarhum juga memajukan santri melalui program Santri Raksa Desa.

Perwakilan keluarga almarhum, Yudi Guntara mengucapkan terima kasih atas perhatian Pemda Provinsi Jabar, TNI, Kogartap dan elemen masyarakat lainnya yang hadir saat pemakaman dan selama almarhum menjalani perawatan di rumah sakit.

Nuriana lahir di Sumedang pada tanggal 17 April 1938. Ia memimpin Jabar sebagai Gubernur Jawa Barat selama dua periode, pada 1993−1998 dan 1998−2003. Sebelum menjabat sebagai gubernur, Nuriana adalah tentara aktif dan berprestasi.  Ia pernah menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi dari tahun 1991-1993.

Almarhum adalah seorang purnawirawan tentara dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal TNI. Ia menamatkan pendidikan di Akademi Militer Nasional (AMN) pada tahun 1962. Salah satu penghargaan yang dimiliki almarhum adalah Bintang Maha Putra Utama.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement