REJABAR.CO.ID, BANDUNG--Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar) membantah tentang program mengirimkan siswa bermasalah ke barak militer Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi dihentikan. Mereka menegaskan program tersebut tetap berjalan bahkan akan dilakukan di sekolah untuk siswa yang lain.
Kepala Disdik Provinsi Jawa Barat Purwanto membantah bahwa program siswa bermasalah dikirim ke barak militer dihentikan. Ia menegaskan program Panca Waluya tetap berjalan.
"Gak ada begitu (distop) cuma memang kegiatan Panca Waluya pendidikan karakter tidak hanya dilakukan di Dodik tapi dilaksanakan semua di sekolah," ujar Purwanto saat dihubungi, Selasa (1/7/2025).
Purwanto mengatakan, pendidikan karakter tidak hanya untuk siswa yang memiliki perilaku khusus atau bermasalah. Akan tetapi materi pendidikan karakter berlaku diberikan kepada seluruh siswa di sekolah. "Anak-anak yang perlakuan khusus di ke Dodik, kalau anak-anak (tidak bermasalah) di didik di sekolah," kata dia.
Purwanto mengatakan pendidikan karakter tidak hanya menyentuh siswa yang bermasalah. Akan tetapi siswa pada umumnya yang belajar di sekolah.
Menurut Purwanto, pihaknya sedang merumuskan materi pendidikan karakter untuk siswa di sekolah menyangkut standar kompetensi lulusan, serta standar proses. Ia menyebut materi di Dodik diberikan oleh militer sedangkan di sekolah disampaikan oleh guru.
"Kita lagi rumuskan ke dalam kurikulum, standar kompetensi lulusan, standar proses. Pendidikan karakter harus di sekolah kalau di Dodik sama militer kalau dia sekolah sama guru," kata dia.