REJABAR.CO.ID, BANDUNG---Kebijakan penghapusan penjurusan IPA, IPS dan bahasa di SMA memperoleh tanggapan dari guru SMA. Menurut Arif Abdillah seorang guru bahasa di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung, pihaknya menyambut positif kebijakan tersebut. Karena, akan menghilangkan imej perbedaan anak IPA dan IPS.
"Gak ada penjurusan IPA, IPS ya gak berdampak apa-apa. Positifnya jadi tidak ada kecemburuan, tidak ada imej anak IPS, IPA," ujar Arif saat dihubungi, Rabu (24/7/2024).
Selain itu, kata Arif, saat ini masih penjurusan siswa sudah diplot masuk ke jurusan IPA atau IPS dan bahasa. Sedangkan setelah penghapusan penjurusan maka lebih fleksibel bagi para siswa.
Arif mengatakan, penghapusan penjurusan tidak terlalu berdampak apa-apa. Sebab para siswa tetap belajar mata pelajaran IPA atau IPS sesuai minat mereka. "Dampak ke siswa sebetulnya persoalan IPA IPS sekedar penghilangan tapi mata pelajaran ada itu jadi pilihan," kata Arif.
Namun begitu, kata Arif, hal yang belum diatur di sekolah yaitu ketika siswa ingin masuk ke jurusan tertentu di sebuah universitas belum diatur mata pelajaran apa saja yang harus diambil. "Anak misal ingin ke matematika ITB di kelas dua pilihan mata pelajaran mesti mata pelajaran IPA sampai kelas 3," kata dia.
Misalnya, kata Arif, siswa ingin ke jurusan sejarah maka yang dipelajari terkait sejarah dan lainnya.