Senin 11 Nov 2024 10:56 WIB

Terima BLT DBHCT, Ribuan Petani Diwanti-wanti tak Main Judol

BLT ini untuk mengurangi beban daya beli serta rendahnya pendapatan petani dan buruh

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Bantuan Langsung Tunai (BLT) (Ilustrasi)
Foto: Antara
Bantuan Langsung Tunai (BLT) (Ilustrasi)

REJABAR.CO.ID,  MAJALENGKA -- Sebanyak 2.900 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Majalengka menerima bantuan langsung tunai (BLT) dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCT) 2024. Mereka pun diperingatkan untuk tidak menggunakan uang tersebut guna bermain judi online (judol).

Ribuan KPM penerima BLT DBCHT itu merupakan petani tembakau dan buruh pabrik rokok di Kabupaten Majalengka.

Baca Juga

Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Majalengka Ali Nurjaman mengatakan,  Pemkab Majalengka menerima bantuan dari Pemerintah Pusat untuk DBHCT tahun 2024 sebesar Rp 2.610.000.000. Bantuan itu diperuntukkan bagi 2.100 petani tembakau serta 800 buruh pabrik rokok yang ada di Kabupaten Majalengka. ‘’Selama tiga bulan mulai Oktober sampai Desember, mereka mendapatkan bantuan sebesar Rp 300 ribu per bulan, yang disalurkan secara bertahap melalui bank BJB,’’ ujar Ali, Senin (11/11/2024).

Adapun tujuan penyaluran BLT ini untuk mengurangi beban daya beli serta rendahnya pendapatan petani dan buruh pabrik rokok.

Sementara itu, Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi meminta kepada KPM BLT DBHCT untuk memanfaatkan bantuan itu dengan baik. Terutama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti membeli beras dan susu anak. ‘’Ingat, jangan digunakan untuk judi online. Tidak ada pemain (judi online) yang menjadi kaya, justru bandarnya semakin kaya jika banyak yang bermain judi online,’’ kata Dedi.

Tak hanya merugikan diri sendiri dan keluarga, para pemain judi online juga akan berurusan dengan pihak kepolisian.

Dedi mengatakan, larangan bermain judi online juga berdasarkan arahan Presiden RI, Prabowo Subianto. Karenanya, dia mewanti-wanti seluruh KPM se-Kabupaten Majalengka agar jangan sampai menggunakan BLT DBHCHT 2024 untuk bermain judi online. ‘’Bandar judi online ini berada di luar negeri, perputaran uangnya tidak di Indonesia. Daya beli masyarakat malah akan menurun,’’ katanya.

Dedi juga meminta kepada para istri untuk mengawasi agar suami mereka tidak  menggunakan uang dari BLT DBHCHT untuk bermain judi online. Menurutnya, uang bantuan itu dimaksudkan untuk membantu memenuhi kebutuhan para KPM.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement