Rabu 13 Nov 2024 08:35 WIB

Gara-Gara Cekcok, Nyawa Seorang Pemuda Warga Andir Bandung Melayang

Setelah melakukan penusukan, pelaku bersama rekan-rekannya kabur melarikan diri

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Ilustrasi Garis Polisi. Gara-Gara Cekcok, Nyawa Seorang Pemuda Warga Andir Bandung Melayang
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Ilustrasi Garis Polisi. Gara-Gara Cekcok, Nyawa Seorang Pemuda Warga Andir Bandung Melayang

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG-- Nyawa Widiana Rahma (26 tahun) pemuda asal Andir, Kota Bandung harus melayang gara-gara cekcok dengan sejumlah pengendara motor di Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (9/11/2024) lalu. Setelah cekcok, ia ditusuk pisau belati oleh pemuda berinisial MAJ alias Bejo hingga meninggal dunia.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengatakan tersangka MAJ bersama rekan-rekannya yang masih berusia di bawah umur melakukan konvoi sepeda motor dari arah Cijerah menuju Kota Bandung. Saat melewati Jalan Sudirman, mereka melihat empat orang korban yang tengah duduk nongkrong.

Baca Juga

Budi mengatakan pelaku dan rekan-rekannya memberhentikan kendaraan dan cekcok dengan korban. Mereka pun terlibat keributan hingga korban dikeroyok oleh para pelaku. "Korban tersungkur dan pelaku mengambil pisau belati yang terselip di celana depan. Pelaku menusukkan pisau ke punggung korban," ujar Budi, Rabu (13/11/2024).

Setelah melakukan penusukan, Budi mengatakan pelaku bersama rekan-rekannya kabur melarikan diri. Sedangkan korban meninggal dunia.

Ia menyebut petugas langsung melakukan penyelidikan dan mengecek pemilik sepeda motor salah satu pelaku yang ditinggalkan. Mereka pun akhirnya menangkap MAJ alias Bejo pada Ahad (10/11/2024) lalu. "Kurang lebih enam pelaku, satu orang yang menusuk dan lima orang di bawah umur tetap diproses," kata dia.

Budi mengatakan pelaku dikenakan pasal 170 KUHP dan atau 351 ayat 3 KUHPidana dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara. Ia menambahkan pelaku melakukan aksi pengeroyokan hingga menusik korban karena berada di bawah pengaruh minuman keras. "Kami mengimbau dalam bergaul tidak minum-minuman keras karena efeknya negatif," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement