Selasa 26 Nov 2024 07:26 WIB

Viral Sampah Tutupi Bendung Karet Jamblang, Ini yang Dilakukan Pj Bupati Cirebon

Penyebab utama terjadinya penumpukan sampah adalah kebiasaan buruk masyarakat

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Tumpukan sampah (Ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tumpukan sampah (Ilustrasi)

REJABAR.CO.ID,  CIREBON--Tumpukan sampah yang menutupi aliran air di Bendung Karet Jamblang, Desa Sambeng, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, menarik perhatian publik setelah viral di media sosial. Sampah-sampah tersebut diduga berasal dari limbah rumah tangga yang terbawa arus banjir saat hujan deras beberapa waktu lalu.

Menyikapi masalah ini, Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, turun langsung untuk meninjau lokasi dan memastikan penanganan tumpukan sampah tersebut, Senin (25/11/2024). Dalam kunjungannya tersebut, Wahyu didampingi oleh sejumlah pejabat terkait, seperti kepala BPWS, camat Gunung Jati, kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) dan kepala Dinas PUTR Kabupaten Cirebon.

Baca Juga

‘’Ini adalah langkah bersama untuk mencari solusi terbaik dalam menangani sampah di kawasan bendungan. Kami sudah sepakat, mulai hari ini Dinas PUTR akan menurunkan alat ampibi untuk mengangkat sampah, sementara BPWS akan mengangkutnya ke lokasi pembuangan sampah yang telah disepakati,’’ ujar Wahyu.

Wahyu mengatakan, penyebab utama terjadinya penumpukan sampah adalah kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah ke sungai. Kondisi itu terutama terjadi di daerah hulu sehingga menyebabkan sampah terbawa ke hilir. Ditambah dengan tingginya debit air akibat hujan, sampah-sampah tersebut terbawa arus dan terhenti di area bendung.

Untuk mengatasi masalah itu, Wahyu mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai. Ia juga mengajak warga untuk mengelola sampah rumah tangga dengan baik, seperti memilah sampah organik dan non-organik, yang dapat dimanfaatkan kembali atau dijual.

‘’Langkah jangka panjang yang kami upayakan adalah pengelolaan sampah yang lebih efektif. Kami bekerja sama dengan desa-desa untuk mengalokasikan dana desa dalam pengelolaan sampah, serta berkoordinasi dengan BBWS untuk penempatan kontainer sampah di titik-titik yang rawan pembuangan sampah,’’ kata Wahyu.

Selain itu, Wahyu juga menjelaskan bahwa pihaknya sedang berproses untuk mengembangkan fasilitas pengolahan sampah yang lebih baik. Salah satunya, dengan merencanakan pembangunan pengolahan sampah di Kubang Deleg dan Gempol untuk mengurangi volume sampah yang ada.

 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement