REJABAR.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kabupaten Bandung dengan jajaran Forkopimda, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan berbagai unsur melaksanakan Apel Bersama dan Aksi Bersih Sampah Dalam Rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2025 di Taman Air Citarum Harum atau Oxbow Bojongsoang Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, Kamis (5/6/2025).
Hadir pula unsur dari jajaran TNI, Polri, BBWS Citarum, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Badega Lingkungan, Bandung Bedas Bersih Sampah, Pramuka, Karang Taruna, dan para pegiat lingkungan lainnya. Sebanyak 225 peserta hadir pada kegiatan tersebut.
Aksi bersih sampah dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat Kabupaten Bandung 2025 ini bertema "Hentikan Polusi Plastik". Dengan spirit lebih Bedas saatnya kita menjadi pahlawan bagi lingkungan ini diinisiasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung.
Usai melaksanakan apel bersama yang dipimpin Bupati Bandung Dadang Supriatna langsung melaksanakan penanaman pohon jenis duren, nangka, dan jenis tanaman lainnya di kawasan Oxbow Bojongsoang.
Dandim 0624/Kabupaten Bandung Letkol Inf Tinton Amin Putra, perwakilan Polresta Bandung, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Asep Kusumah, Camat Bojongsoang Asep Kurniawan, Camat Baleendah Eef Syarif Hidayatullah turut mendampingi Bupati Bandung.
Usai penanaman pohon, Bupati Dadang Supriatna bersama jajaran Forkopimda dan OPD Kabupaten Bandung serta jajaran Forkopimcam Bojongsoang dan Baleendah memungut sampah plastik yang terapung dan mengendap di Oxbow Bojongsoang.
Tumpukan atau endapan sampah yang berhasil diangkat atau ditarik dari Oxbow Bojongsoang itu kemudian dimasukkan ke dump truk untuk kemudian dilakukan pengolahan lanjutan sampah tersebut.
Pada sambutannya, Bupati Bandung Dadang Supriatna turut memberikan apresiasi dalam pelaksanaan Apel Bersama dan Aksi Bersih Sampah Dalam Rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2025 dengan tema "Hentikan Polusi Plastik".
Menurutnya, berbicara lingkungan banyak hal yang harus disampaikan. Kabupaten Bandung dengan luas wilayah 174 ribu hektare dan penduduk 3,8 juta jiwa menghasilkan sampah 1.282 ton per hari. "Ini menjadi PR kita bersama," katanya.
Untuk mengatasi persoalan sampah itu, Bupati Dadang turut mengapresiasi para pegiat peduli lingkungan, mereka merupakan bagian dari pahlawan lingkungan. "Ini komunitas yang sangat luar biasa. Saya sangat apresiasi atas peran kinerja dan kolaborasi selama ini," ucapnya.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna mengatakan penanganan sampah merupakan kewajiban bersama. Ia berharap bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 ini harus lebih meningkatkan lagi inovasi dan semangat.
"Sampah harus selesai. Harus zero waste, harus betul-betul bisa terwujud di Kabupaten Bandung. Bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. Tapi tanggung jawab kita bersama," harapnya.
Kang DS mengungkapkan, dirinya sudah menemukan inovasi-inovasi baru dari persoalan sampah di hulu sampai hilir selesai. "Saat ini baru menyelesaikan 80-90 persen. Mudah-mudahan tahun depan target 90 persen selesai. Tiga tahun kemudian betul-betul bisa 100 persen selesai penyelesaian sampah," tuturnya.
Gerakan penanganan sampah, disebutkan Bupati Bedas, ada empat langkah. Pertama sampah dikelola di rumah masing-masing, yaitu setiap rumah memiliki LCO (Lubang Cerdas Organik).
"LCO ini berfungsi untuk membuang sampah organik. Tidak dibuang ke TPS, tapi di buang di LCO depan rumah masing-masing. Ini bisa dijadikan kompos dan sebulan sekali bisa dibongkar," ujarnya.
Kedua, pengelolaan sampah di tingkat RW. Dengan cara dipilah dan dipilih, sehingga ia mengucapkan terima kasih kepada karang taruna yang sudah bergerak. "Plastik bekas botol atau air mineral dipilah. Termasuk karton dipilah. Tapi yang dipilah jangan yang jadi uang saja. Semua harus dilakukan penertiban," katanya.
Ketiga, di tingkat desa bank sampah. Ia berharap kepada para kepala desa di Kabupaten Bandung benar-benar fokus. Sebab dari sampah bisa mendapatkan rumah, motor dan mobil, dan dari sampah bisa berangkat melaksanakan ibadah haji ke Makkah Arab Saudi.
"Konsepnya itu di bank sampah. Warga bisa memiliki tabungan di bank sampah, dari sampah yang di kelola di bank sampah di tingkat desa," ucapnya.
Kang DS sudah menemukan inovasi pengolahan sampah dengan kapasitas 10 ton per jam, kemudian bisa menghasilkan RDF (Refuse Derived Fuel). Setelah menghasilkan RDF, maka RDF ini dijual ke perusahaan yang biasa menggunakan batu bara.
"Dari sisa residu, maka ada pembakaran incenerator. Saat ini saya sudah menemukan pembakaran sampah yang biasa mengeluarkan asap atau karbon, saat ini kami sudah menemukan bisa menghancurkan karbon dan mengeluarkan oksigen," jelas Kang DS.
Ia menambahkan, ini temuan warga Kabupaten Bandung dan kapasitasnya lagi ditingkatkan.
‘’Saya ingin ke Pak Kadis, ini launchingnya pada pertengahan bulan Juni 2025. Ini fokus kita dalam penyelesaian sampah. Ini terwujud dan dibantu pahlawan lingkungan, saya yakin selesai urusan sampah. Tidak membuang sampah ke sungai, dan ini edukasi yang harus kita lakukan," imbuhnya.
Ke depan dalam penanganan sampah, kata dia, ada rencana MoU (Memorandum of Understanding) yang dilaksanakan lima daerah yang disaksikan BBWS Citarum, Dandim 0624/Kabupaten Bandung dan sejumlah pihaknya.
Ia menyebutkan dalam penanganan sampah regional harus ada peran Pemerintah Provinsi Jawa Barat, khususnya mengenai anggaran.
"Mari kita bicarakan. Saya tidak mau berwacana. Saya ingin karya nyata untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Bandung," katanya.
Bupati mengatakan bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini banyak PR yang harus dilakukan. Bukan hanya persoalan sampah, tetapi pepohonan adalah salah satu sumber oksigen yang setiap hari dinikmati.
"Maka dengan mengeluarkan Surat Instruksi Bupati Bandung No 2 tahun 2022, setiap yang mau menikah harus memberikan dua pohon. Kendaraan roda dua tujuh pohon, kendaraan roda empat 25 pohon. Siswa baru dua pohon, ibu yang baru melahirkan tanam dua pohon," ujarnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini berharap Gerakan Peduli Penanaman dan Pemeliharaan Pohon Kesayangan (Gep4k Sayang) perlu ditingkatkan kembali.
"Di Kertasari hampir 2.000 hektare, saya minta ke Badega Lingkungan untuk mengawal program ini. PDAM sudah mempersiapkan pohon yang akan ditanam di Kertasari dan Pacet," katanya.
Ia juga berharap pemberian karangan bunga untuk diganti pohon. Ini lebih manfaat dibandingkan karangan bunga yang disimpan di depan rumah akan jadi sampah. "Karangan bunga diganti pohon akan lebih manfaat dan ditanam di depan rumah masing-masing," harapnya.
Menurutnya, lingkungan milik bersama. Ketika lingkungan sehat, masyarakat pun sehat. "Kalau sudah bersih sampahnya, sehat lingkungan, insya Allah kita akan terbawa sehat," katanya.
Ia berharap melalui Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, masyarakat Kabupaten Bandung sehat jasmi dan rohani untuk mewujudkan Kabupaten Bandung yang lebih Bedas.
"Program yang kita luncurkan betul-betul berpihak kepada kepentingan masyarakat Kabupaten Bandung. Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia, mari kita bersama terlibat dan aktif untuk menjaga dan memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup," tuturnya.
Sementara itu Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah dalam sambutannya mengatakan bahwa pelaksanaan memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat Kabupaten Bandung ini berdasarkan instruksi Bupati Bandung No 5 tahun 2025.
"Kita harus mengurangi sampah plastik. Tidak menimbulkan sampah plastik baru atau zero waste," harapnya. Ia menyebutkan sampah plastik di sungai sebagai sumber bencana sehingga masyarakat diminta mengurangi plastik dan tidak membuang sampah ke sungai."Sampah plastik di sungai sumber bencana," ujarnya.