REJABAR.CO.ID, BANDUNG--Sebanyak 233 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Unisba tingkat empat mengikuti kegiatan lapangan Emergency Disaster Relief Medicine (EDRM) sebagai bagian penting dari kurikulum akademik yang dilaksanakan di Kampung Bamboo Bandung, pada Kamis-Sabtu (28-30/11/2024).
Kegiatan yang bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini merupakan praktek implementasi dari pengetahuan dan keterampilan yang sudah diberikan dalam mata kuliah Blok Kegawatdaruratan dan Disaster Relief Medicine (DRM).
Acara ini dibuka di pelataran parkir Gedung FK Unisba, pada Kamis (28/11). Dekan FK Unisba, Dr Santun Bhekti Rahimah dr MKes mengatakan, kegiatan ini bukan hanya sekedar kewajiban dalam mengikuti salah satu mata kuliah saja. Namun, sebuah pengalaman pembelajaran yang mendalam dan bermakna yang sebelumnya belum pernah didapatkan.
Dalam kegiatan ini, kata dia, mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori tetapi juga kesempatan untuk mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari di lingkungan nyata. Dekan menekankan bahwa Indonesia sebagai negara yang rawan bencana membutuhkan tenaga medis yang tidak hanya memiliki keterampilan klinis, tetapi juga mampu bekerja dalam situasi darurat. "Di sini kalian akan belajar secara nyata bagaimana mengimplementasikan mata kuliah EDRM, sebuah kesempatan yang sangat berharga untuk mengasah keterampilan di lapangan," ujar Dr Santun.
Selain aspek keilmuan, kata Dekan, kegiatan ini juga membangun nilai-nilai interpersonal, interprofesional, dan kerja sama tim yang tidak bisa dinilai secara keilmuan.
Dekan juga mengingatkan para mahasiswa untuk saling mendukung dan menjaga satu sama lain selama kegiatan berlangsung. “Dari 233 peserta yang hadir, mungkin tidak semuanya siap secara fisik atau mental, tetapi bagaimana caranya kalian bisa membentuk kelompok yang solid sehingga seluruh angkatan dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik. Tidak ada satu pun yang tertinggal dan terlewatkan,” paparnya.
Hasil dari kegiatan ini, kata dia, para mahasiswa akan mendapatkan sertifikat relawan, yang menjadi bukti kesiapan mereka untuk terlibat dalam penanganan bencana, baik di wilayah Bandung maupun di Indonesia secara umum. Dekan menekankan pentingnya peran FK Unisba bersama seluruh sivitas akademika baik dosen maupun mahasiswa harus siap turun tangan dalam membantu masyarakat seandainya mengalami bencana di mana pun berada.
"Nikmatilah kegiatan ini dengan sangat baik, karena mungkin ini adalah momen yang tidak akan terulang lagi dalam proses pendidikan kalian. Jalani kegiatan ini dengan baik dan menyenangkan hingga tiba saatnya kalian kembali pulang dan dinyatakan lulus dari kegiatan ini," katanya.
Selama tiga hari, para peserta akan mendapatkan berbagai materi, meliputi Sistem Nasional, Karakteristik dan Manajemen Penanggulangan Bencana, Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana, Sistem Informasi dan Laporan Bencana, Tindak Darurat Pengelolaan Dapur Lapangan, Tindak Darurat Penyelamatan dan Evakuasi di Medan Terjal, Media Perairan, Media Terbatas dan Kebakaran, Tindak Darurat Pencarian, Penyelamatan dan Evakuasi, Tindak Darurat Komunikasi Darurat dan Laporan Bencana, Tindak Darurat Modul Injeksi Pra-Saat-Paska, Tindak Darurat Rencana Operasi Pencarian, Penyelamatan dan Evakuasi, serta diakhiri dengan Malam Inagurasi dan Simulasi EDRM.