REJABAR.CO.ID, BANDUNG-- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung memberikan penjelasan terkait kondisi cuaca Bandung Raya yang mengalami panas tiga hari terakhir. Kondisi tersebut dipicu oleh proses konveksi dan angin yang bertiup cukup kencang.
"Jadi untuk siang hari panas karena ada proses konveksi dan karena angin yang bertiup cukup kencang, menjadikan cuaca cerah berawan dan cukup panas," ujar Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu saat dikonfirmasi, Jumat (3/1/2025).
Teguh mengatakan, cuaca panas terjadi dalam tiga hari terakhir di Bandung Raya dengan didominasi oleh cerah berawan hingga berawan dengan potensi hujan ringan di sore dan malam hari. Suhu minimum 21 hingga 22 derajat celcius dan suhu maksimum 31 derajat celcius hingga 32,8 derajat celcius.
Selain itu, angin monsun Asia yang disertai fenomena La Nina lemah masih menjadi faktor dalam potensi hujan di wilayah Jawa Barat termasuk Bandung dan sekitarnya. Termasuk adanya sirkulasi siklonik di utara Kalimantan dan Samudera Hindia selatan Jawa yang mempengaruhi kecepatan angin di Wilayah Jawa Barat menjadi lebih kencang.
"Kelembapan udara di lapisan bawah hingga atas cenderung basah dan labilitas lokal yang kuat mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif secara lokal sehingga menciptakan variabilitas cuaca," kata dia.
Teguh mengatakan, pekan ketiga Desember tahun 2024 Bandung Raya sudah memasuki musim hujan. "Puncak musim hujan di sebagian besar wilayah Jawa Barat dimulai pada bulan November, Desember Januari hingga Februari, dimulai dari Jawa Barat bagian barat, selatan dan Februari di Jawa Barat bagian utara meliputi Subang, Karawang, Indramayu, Cirebon, Majalengka," kata dia.
Ia mengatakan mereka yang beraktivitas di luar ruangan jika terjadi cuaca buruk hujan atau angin kencang diharapkan untuk berlindung di tempat yang aman. Selain itu, masyarakat diharapkan waspada terhadap bencana genangan, banjir, tanah longsor, pergerakan tanah dan angin kencang.