REJABAR.CO.ID, BANDUNG--Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Bandung tengah mendalami kasus dugaan kekerasan seksual yang menimpa wanita penyandang disabilitas berinisial N di wilayah Ciumbuleuit, Kota Bandung. Mereka pun saat ini telah mendatangi rumah korban untuk mendalami peristiwa yang dialami korban.
"Sekarang UPTD PPA sedang di lokasi sedang penjangkauan terhadap korban. Assessmen korban dulu seperti apa, kan belum didapat informasinya, dia disabilitasnya apa, dia diapakan, kita perlu mengecek dulu informasinya," ujar Kepala DP3A Kota Bandung Uum Sumiati, Jumat (3/1/2025).
Ia melanjutkan DP3A memiliki tugas untuk melakukan pendampingan, menjangkau korban dan menerima aduan. Termasuk terlibat pendampingan dalam kasus yang ditangani kepolisian, mediasi dan perlindungan. "Nah itu bisa dilakukan setelah kita tahu apa yang terjadi terhadap korban. Saat ini kita sedang turun ke lapangan untuk gali informasi dari pihak korban," kata dia.
Uum mengatakan pihaknya akan melakukan tindakan ke depan melihat dari kondisi yang dialami oleh korban. Ia memastikan pendampingan akan dilakukan termasuk dalam proses hukumnya. "Pendampingan pasti ada, kalau kasus ini masuk hukum kami dampingi. Kalau tidak masuk hukum juga kami dampingi," katanya.
Ia pun akan memastikan kesehatan korban dan anak yang dikandung. Uum mengatakan penanganan medis akan bekeerjasama dengan rumah sakit.
Sebelumnya, seorang wanita penyandang disabilitas tunarungu berinisial N (23 tahun) diduga menjadi korban kekerasan seksual di Kota Bandung pada Desember tahun 2024. Akibatnya, korban yang sehari-hari bekerja di rumah makan di wilayah punclut mengalami hamil.
Kakak korban Juhaeri (25 tahun) melaporkan peristiwa yang menimpa adiknya ke Mapolda Jawa Barat. Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Jules Abraham Abast membenarkan terkait laporan pengaduan terkait dugaan kekerasan seksual yang dialami oleh seorang wanita penyandang disabilitas.
Ia mengatakan kejadian tersebut baru dilaporkan pada akhir Desember tahun 2024 kemarin. "Iya benar ada laporan terkait hal tersebut. Saat ini sedang dilakukan penyelidikan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum," ucap Jules saat dikonfirmasi, Jumat (3/1/2025).
Jules mengatakan telah berkoordinasi dengan kedokteran untuk melakukan pemeriksaan visum et repertum terhadap korban. Pihaknya juga berusaha maksimal untuk mengungkap pelakunya. "Secepatnya kita akan berusaha mengungkap pelakunya," kata dia.