Selasa 07 Jan 2025 10:34 WIB

Pembangunan Kampung Warga Terdampak Rob Harus Dilakukan Percepatan

Pemkab Indramayu telah menyediakan lahannya dengan luas 1,6 hektare untu relokasi

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Warga menerobos banjir rob di desa Eretan Wetan, Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Warga menerobos banjir rob di desa Eretan Wetan, Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat

REJABAR.CO.ID,  INDRAMAYU-- Bencana banjir akibat gelombang pasang air laut atau rob yang terjadi di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, pada Desember 2022 hingga Januari 2023 lalu, telah menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur dan permukiman masyarakat setempat.

Menanggapi kejadian tersebut, Pemkab Indramayu pun mencari solusi, salah satunya melalui relokasi permukiman warga yang terdampak bencana tersebut. Untuk itu, Pemkab Indramayu bersinergi dengan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kemensos RI.

Baca Juga

Kemensos kemudian mengembangkan program Kampung Nelayan Sejahtera di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur. Kampung itu sebagai tempat relokasi bagi 93 kepala keluarga atau 259 jiwa warga yang terdampak banjir rob.

Untuk pembangunan kampung tersebut, Pemkab Indramayu telah menyediakan lahannya dengan luas 1,6 hektare.

Bupati Indramayu, Nina Agustina mengatakan, sejak dilaksanakan peletakan batu pertama pada 19 September 2024 lalu, proses pembangunan perumahan itu terus dilakukan. “Sesuai dengan timeline pelaksanaan, Januari 2025 ini jalannya pembangunan ditargetkan telah mencapai 60 persen, termasuk fasilitas pendukung pembangunan seperti utilitas listrik dan air bersih,” ujar Nina, Selasa (7/1/2025).

Adapun beberapa langkah yang dilakukan Pemkab Indramayu dalam pengadaan listrik,  yakni melakukan koordinasi dengan PT Haleyora Powerindo (anak perusahaan PLN),  terkait permohonan bantuan pemasangan listrik di Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat Eretan Kulon.

Selain itu, pihak PT HP Bandung pun sudah berkoordinasi dengan PLN UP 3 Indramayu untuk pemasangan jaringan untuk instalasi tersebut.

Sementara itu, dalam pengadaan air bersih, Pemkab Indramayu melakukan beberapa langkah. Di antaranya, dengan menyediakan CSR dari Perumdam Indramayu untuk instalasi air bersih serta berkoordinasi dengan BNPB, terkait permohonan bantuan sumur air bersih. “Semoga proses pembangunan dapat berjalan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan sehingga tempat tinggal layak bagi masyarakat yang terdampak banjir dapat segera digunakan,” paparnya.

Selain membangun 93 unit rumah relokasi, pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera Indramayu juga disertai dengan unsur pemberdayaan yang dilakukan Kemensos agar masyarakat dapat berdaya dan mandiri.

Terpisah, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos, Mira Riyati, menjelaskan, saat ini masyarakat yang akan direlokasi juga telah dilatih pemberdayaan pengolahan ikan seperti kerupuk ikan, bakso, dimsum, hingga usaha bengkel las. ‘’Jadi bukan hanya rumah dan fasilitasnya, tetapi kami juga memberikan pelatihan kewirausahaan, pengelolaan keuangan, hingga pemasaran untuk mendukung kemandirian ekonomi warga,’’ katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement