Rabu 29 Jan 2025 19:36 WIB

Ribuan Rumah Terendam Rob, Warga Eretan Mengungsi

Jumlah warga yang mengungsi terus bertambah

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Banjir rob menerjang Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Rabu (29/1/2025). Ombak setinggi empat meter datang secara tiba-tiba dan memaksa warga untuk mengungsi.
Foto: Lilis Sri Handayani
Banjir rob menerjang Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Rabu (29/1/2025). Ombak setinggi empat meter datang secara tiba-tiba dan memaksa warga untuk mengungsi.

REJABAR.CO.ID,  INDRAMAYU-- Ribuan rumah warga di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu terendam banjir rob, Rabu (29/1/2025). Warga pun terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Berdasarkan pantauan Republika, ratusan warga mengungsi di Balai Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur. Sedangkan ratusan warga lainnya, mengungsi di sejumlah rumah warga yang ada di pinggir jalur Pantura yang posisinya lebih tinggi.

Baca Juga

Salah seorang warga Blok Kibuyut, Desa Eretan Kulon, Konipah, mengaku lebih memilih mengungsi di rumah tetangganya yang ada di pinggir jalur Pantura. Pasalnya, lokasi itu lebih dekat dengan tempat tinggalnya. “Air masuk dengan cepat. Tidak sempat menyelamatkan barang apapun, yang penting semua anggota keluarga selamat. Hanya sempat bawa baju ganti sedikit karena baju yang dipakai kan basah,” kata Konipah kepada Republika.

Seorang warga lainnya, Tuti, mengaku awalnya hanya mengungsi di pinggir jalan Pantura sambil menunggu banjir yang merendam rumahnya surut. Namun ternyata, banjir tak kunjung surut hingga ia memutuskan untuk mengungsi ke Balai Desa Kertawinangun bersama suami dan anaknya. “Ngungsi ke balai desa ini karena lapar. Di rumah tidak bisa masak karena banjir belum surut. Alhamdulillah di balai desa ini di kasih makan nasi bungkus,’’ kata Tuti.

Kapolsek Kandanghaur, AKP Surahmat mengatakan, sampai siang ini, ada 50 kepala keluarga (KK) yang mengungsi di Balai Desa Kertawinangun. Selain itu, adapula 72 KK lainnya yang mengungsi di sejumlah lokasi lain yang lebih aman.

Namun, hingga berita ini diturunkan,  jumlah warga yang mengungsi terus bertambah. “Korban jiwa tidak ada. Hanya ada yang luka-luka, sudah kita obati,’’ kata Surahmat saat ditemui di Balai Desa Kertawinangun.

Untuk membantu memenuhi kebutuhan warga yang mengungsi, Forkopimcam memberikan bantuan makanan ringan dan nasi bungkus. Hal itu dilakukan sambil menunggu pendirian dapur umum.

Korlap Tagana Waminuddin mengatakan, ada tiga titik tanggul yang jebol di Desa Eretan Kulon. Yakni, satu titik tanggul sungai Kali Menir dan dua titik breakwater di Blok Kibuyut. Kondisi itu menyebabkan air laut dan air sungai menggenangi permukiman warga secara bersamaan. Hal tersebut diperparah dengan hujan deras yang mengguyur wilayah setempat. “Ada ribuan rumah warga yang terdampak, tujuh rusak,” katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement