Selasa 14 Jan 2025 16:20 WIB

Polisi Ekshumasi Kuburan Warga Cimahi yang Diduga jadi Korban Pengeroyokan

Pembongkaran kuburan dilakukan untuk memastikan penyebab pasti meninggalnya korban

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Proses Pelaksanaan Ekshumasi Mendiang Saprila (38) di TPU Mbah Cikur, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi pada Selasa (14/1/2025).
Foto: Dok Republika
Proses Pelaksanaan Ekshumasi Mendiang Saprila (38) di TPU Mbah Cikur, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi pada Selasa (14/1/2025).

REJABAR.CO.ID,  CIMAHI -- Polisi melakukan ekshumasi makam Saprial (38), warga Kota Cimahi, yang meninggal karena diduga menjadi korban pengeroyokan. Ekshumasi atau pembongkaran kuburan itu dilakukan untuk memastikan penyebab pasti meninggalnya korban.

Proses ekshumasi dilakukan di TPU Mbah Cikur, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi pada Selasa (14/1/2025). Berdasarkan pantauan, ekshumasi dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB oleh Tim Dokter Bidokes Polda Jabar dan Rumah Sakit Sartika Asih.

Baca Juga

Pihak keluarga juga hadir dalam proses ekshumasi tersebut. Selain itu, warga yang penasaran juga sudah berkumpul di area TPU. Titik makam almarhum dan area pemeriksaan sudah dipasang tenda khusus. Sebelum proses dilaksanakan, dilantunkan doa-doa terlebih dahulu untuk mendiang Saprial.

Kepala Seksi Humas Polres Cimahi Iptu Gofur Sungkat mengatakan ekshumasi ini dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya korban. Korban diduga meninggal dunia karena dianiayan secara bersama-sama.

"Betul hari ini kami bersama Tim Dokter dari Bidokes Polda Jabar dan Rumah Sakit Sartika Asih melakukan ekshumasi untuk pengetahui penyebab pasti meninggalnya korban," kata Gofur di lokasi.

Gofur mengatakan, peristiwa dugaan pengeroyokan atau penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia itu terjadi pada Desember 2024. Ketika itu pihaknya menerima laporan setelah jenazah dikebumikan sehingga harus diketahui penyebab pasti korban meninggal dunia.

"Kita terima laporan dugaan penganiayaan ini setelah korban dimakamkan, sehingga tidak dilakukan autopsi. Jadi, untuk mengetahui penyebab pastinya kami melakukan ekshumasi," katanya.

Selain ekshumasi, penyidik dari kepolisian juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap para saksi. "Kami juga sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi untuk mengungkap kasus dugaan pengeroyokan yang dilaporkan pihak keluarga," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement