REJABAR.CO.ID, BANDUNG--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk waspada bencana jelang puncak musim hujan pada Februari mendatang. Mereka mengatakan Pj Gubernur Jabar telah menetapkan status siaga bencana terhitung bulan Oktober tahun 2024 hingga ke Mei tahun 2025.
Pranata Humas Ahli BPBD Jabar Hadi Rahmat mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan kampanye kepada masyarakat melalui berbagai platform seperti media sosial tentang imbauan waspada bencana. Selain itu, Pj Gubernur Jabar telah mengeluarkan surat tentang siaga bencana hidrometeorologi.
"Kalau dari kami lebih ke kampanye aja yang kita bagikan di media sosial karena dari awal sudah diinfomasikan melalui SK Gubernur siaga bencana hidrometeorologi selama musim hujan dari Oktober 2024 sampai Mei 2025," ujar Hadi saat dikonfirmasi, Rabu (22/1/2025).
Dalam surat edaran Pj Gubernur Jabar tersebut, ia mengatakan berisi imbauan siaga bencana banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem, abrasi dan tanah longsor. Surat edaran tersebut ditujukan kepada 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Hadi menambahkan sepanjang 1 Januari hingga 22 Januari 2025 tercatat 65 kejadian bencana terjadi di Jawa Barat. Terdiri dari 14 kejadian banjir, 18 kejadian bencana longsor, 33 kejadian cuaca ekstrem. Akibat kejadian tersebut, sebanyak 49 rumah rusak berat, 45 rumah rusak sedang, 98 rumah rusak ringan. Sebanyak 6.316 rumah sempat terendam banjir sedangkan 57.307 orang terkena dampak. "Total 65 kejadian," katanya.
Hadi melanjutkan Kabupaten Bogor menempati urutan pertama dalam kasus terbanyak bencana disusul Kabupaten Karawang, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Kuningan. Serta Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Majalengka.