Jumat 07 Feb 2025 20:37 WIB

Ratusan Muslimah Antusias Ikuti Kajian di Masjid Agung Trans Studio Bandung

Penyebaran informasi mengenai kajian, semakin luas berkat media sosial.

Rep: Magang Tyara, Fatin/ Red: Arie Lukihardianti
Jamaah, antusias mengikuti Kajian Jumat Spesial yang digelar oleh Madrasah Ayah Bunda (MAB) MIMHa, di Masjid Agung Trans Studio  Bandung, Jumat (7/2/2025).
Foto: Tim Magang
Jamaah, antusias mengikuti Kajian Jumat Spesial yang digelar oleh Madrasah Ayah Bunda (MAB) MIMHa, di Masjid Agung Trans Studio Bandung, Jumat (7/2/2025).

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG--Ratusan muslimah yang berasal dari berbagai daerah di Bandung Raya, antusias mengikuti Kajian Jumat Spesial yang digelar oleh Madrasah Ayah Bunda (MAB) MIMHa, di Masjid Agung Trans Studio Bandung, Jumat (7/2/2025). Hadir, pada kajian tersebut Ustadz Ridho Febri memberikan ceramah inspiratif dengan tema “Kita Punya Kendala, Allah Punya Kendali”.

Kajian ini dihadiri oleh sekitar 300 orang, mayoritas adalah ibu-ibu dari berbagai daerah seperti Padalarang, Rancaekek, hingga Garut.

Baca Juga

Menurut Ketua MT MAB MIMHa, Juniarti, Kajian Jumat Spesial, rutin digelar setiap tiga bulan sekali. Biasanya, kajian MAB hanya diselenggarakan di sekolah. Namun kini telah empat kali diadakan di Trans Studio Mall (TSM) Bandung untuk menjangkau lebih banyak peserta. “Tadinya kan kalau di sekolah itu hanya orang tua dan masyarakat sekitar, tapi di TSM jangkauannya lebih luas,” ujar Juniarti yang akrab disapa Tita.

Tita juga menyoroti manfaat kajian bagi ibu-ibu, terutama yang mengantar anak sekolah. Menurutnya, lebih baik waktu mereka diisi dengan menuntut ilmu daripada sekadar bermain ponsel. Kajian ini, berlangsung dari pukul 08.00 hingga menjelang dzuhur, memungkinkan ibu-ibu untuk mendengarkan ceramah, berdiskusi, dan mempererat ukhuwah.

“Jadi ibu-ibu misalnya di waktu yang sama mengaji itu kita satu tujuan satu ilmu, dan diajarkan sekolah gitu anak-anak diajar oleh gurunya dan kita juga ibu-ibunya juga belajar hal yang sama,” katanya.

Selain itu, menurut Tita, penyebaran informasi mengenai kajian ini juga semakin luas berkat media sosial. “Alhamdulillah ya ini memang sudah menjadi sentranya mungkin ya untuk kajian di Kota Bandung ini, jadi memang jangkauan kita ya kan media sosial,” kata Tita.

Sementara menurut Ketua Pelaksana Kajian Jumat Spesial, Putri Lestari, kajian ini menjadi wadah bagi ibu-ibu untuk menambah wawasan agama dan mengisi waktu dengan lebih bermanfaat. “Kajian ini bertujuan agar ibu-ibu lebih memilih mengisi waktu dengan ilmu agama dibandingkan aktivitas yang kurang produktif,” katanya.

Putri menambahkan, fenomena ibu-ibu mengikuti kajian semakin meningkat setelah pandemi, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya ilmu agama. Selain itu, kajian ini juga menjadi alternatif healing bagi banyak peserta. “Kalau kita healing ke kafe memang kita dapat senang aja, tapi enggak dapat tenang. Tapi kalau kita ibaratnya healing ke kajian dulu, kemudian ke kafe, kita dapat dua-duanya, senangnya dapat, dan ketika sampai rumah hati kita juga tenang, Alhamdulillah,” kata Putri.

Dalam ceramahnya, Ustadz Ridho menekankan bahwa dalam kehidupan, setiap orang pasti menghadapi kendala, namun semuanya tetap dalam kendali Allah. “Apapun masalahnya dekati Allah, ketika menghadapi kendala, janganlah berputus asa. Sebaliknya, perbanyak doa, ikhtiar, dan tawakal kepada-Nya. Yakinlah bahwa Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya berjuang sendirian,” ujar Ustadz Ridho dalam ceramahnya.

Ia pun mengingatkan bahwa segala sesuatu telah ditetapkan oleh Allah sesuai dengan waktunya. Ia juga menjelaskan bahwa apa yang kita anggap sebagai hambatan bisa jadi adalah cara Allah melindungi kita atau mempersiapkan sesuatu yang lebih baik.

Ustadz Ridho pun membahas bagaimana cinta yang sejati harus didasarkan pada ketakwaan kepada Allah. Ia mengingatkan bahwa pernikahan dan hubungan bukan hanya sekadar perasaan, tetapi juga amanah yang harus dijaga dengan iman. “Cinta yang bertahan bukan hanya karena perasaan, tetapi karena keyakinan bahwa Allah adalah pemegang segala takdir. Dengan menjadikan Allah sebagai pusat hubungan, cinta akan semakin kokoh dan diberkahi, baik di dunia maupun di akhirat," paparnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement