Senin 17 Mar 2025 10:43 WIB

Ratusan Kepala Keluarga Terdampak Banjir Cimanggung, Sekda Jabar Beberkan Ini Penyebabnya

Penyempitan Jembatan Pangsor akibat tumpukan sampah, jadi salah satu penyebab banjir

Red: Arie Lukihardianti
Sekda Jabar Herman Suryatman, meninjau bencana banjir di Wilayah Kecamatan Cimanggung dan aliran Sungai Cimande, Kabupaten Sumedang, Ahad (16/3/2025)
Foto: Dok Republika
Sekda Jabar Herman Suryatman, meninjau bencana banjir di Wilayah Kecamatan Cimanggung dan aliran Sungai Cimande, Kabupaten Sumedang, Ahad (16/3/2025)

REJABAR.CO.ID,  SUMEDANG-- Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, pentingnya identifikasi penyebab banjir di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, agar kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang. Di Kecamatan Cimanggung ini, terdapat empat desa terdampak dengan total sekitar 575 kepala keluarga atau lebih dari 2.000 jiwa yang menjadi korban.

"Kami melakukan pengecekan, dan sesuai arahan Pak Gubernur, hal utama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi penyebab dan menangani akar masalahnya," ujar Herman saat meninjau langsung lokasi banjir di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Ahad (16/3/2025).

Baca Juga

Berdasarkan hasil tinjauan sementara, kata dia, ada beberapa faktor utama yang menyebabkan banjir antara lain penyempitan Jembatan Pangsor akibat tumpukan sampah, pendangkalan dan penyempitan Sungai Cimande, serta alih fungsi lahan di bagian hulu.

"Penyempitan Jembatan Pangsor ini terjadi karena sampah yang menumpuk, lalu ada pendangkalan dan penyempitan Sungai Cimande. Selain itu, alih fungsi lahan di daerah hulu membuat aliran air semakin deras dari atas ke bawah, sehingga banjir tak terhindarkan," katanya.

Untuk langkah penanganan darurat, kata dia, Pemprov Jabar bersama Pemkab Sumedang telah menurunkan alat berat dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk melakukan pengerukan sungai. Jika masih kurang, Pemprov Jabar siap mengerahkan tambahan alat berat.

"Kami juga akan mengecek kondisi di hilir, di Rancaekek, apakah ada penyempitan yang menyebabkan fenomena back water, yakni air yang seharusnya mengalir malah berbalik akibat hambatan," katanya.

Selain itu, Herman juga menyerahkan bantuan logistik dari Pemprov Jabar senilai Rp 289,6 juta dalam bentuk barang dan kebutuhan pokok melalui Dinas Sosial serta BPBD. Bantuan tersebut, telah diserahkan secara simbolis kepada Bupati Sumedang, Doni Ahmad Munir, dan Sekda Kabupaten Sumedang di Kantor Kecamatan Cimanggung.

Herman pun mengingatkan pentingnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan. "Jangan hanya mengandalkan pemerintah. Pemerintah pasti bertindak, tapi masyarakat juga harus berperan, terutama dalam mengelola sampah sejak dari rumah. Jangan membuang sampah sembarangan," katanya.

Terkait solusi jangka panjang, Herman menyebutkan opsi peninggian Jembatan Pangsor akan dikaji oleh Dinas Bina Marga dan berkoordinasi dengan Kementerian PU. Jika memang diperlukan, jembatan bisa ditinggikan atau cukup dilakukan pengerukan agar aliran air lebih lancar.

"Normalisasi sungai juga akan dilakukan, tetapi tentu dengan mempertimbangkan kondisi permukiman di sekitar sungai," katanya.

Dengan langkah-langkah konkret yang dilakukan pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan risiko banjir di Cimanggung dapat diminimalkan di masa mendatang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement