REJABAR.CO.ID, CIMAHI -- Sebanyak 300 rumah di RW 02, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat terdampak banjir pada Sabtu (15/3) sore. Banjir dipicu tembok penahan tanah (TPT) atau kirmir sungai yang ambruk diterjang debit air tinggi, serta menyeret bangunan gudang rongsokan di bagian atas kirmir.
Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira mengatakan, pihaknya saat ini akan fokus terlebih dahulu untuk menangani korban banjir. Terutama bantuan pemenuhan kebutuhan dasar.
"Hari ini kita fokus dulu penanganan warga terdampak. Ada balita, ada lansia yang tinggal seorang diri, banyak ibu hamil. Tangani dulu warganya baik layanan kesehatan maupun bantuan logistik," ujar Adhitia saat meninjau lokasi, Ahad, (16/3).
Terkait kirmir yang ambruk, kata dia, bakal dikeruk menggunakan alat berat. Pihaknya akan menormalisasi sungai tersebut untuk mengantisipasi banjir susulan mengingat cuaca ekstrem dikhawatirkan masih akan terjadi.
"Kita upayakan normalisasi saluran sungai dari material kirmir ambruk secepatnya menggunakan alat berat. Agar aliran air tidak terhalang karena bisa memicu banjir susulan," kata Adhitia.
Untuk penanganan jangka panjang, kata Adhitia, dibutuhkan kolaborasi lintas sektoral dan regional. Pihaknya berencana membuat sodetan hingga normalisasi sungai di wilayah Melong. Namun, tentunya harus disinkronkan dengan penanganan di kawasan Margaasih, Kabupaten Bandung.
"Percuma kalau nanti lahan sudah di bebaskan lalu kita sodet, kalau outlet di Margaasih tidak di buka. Akhirnya overload ketika curah hujan tinggi, limpahan debit air dari sungai sangat besar," kata Adhitia.
Kemudian Pemkot Cimahi juga akan menuntaskan pembebasan lahan di wilayah Kelurahan Cigugur Tengah. Pembebasan lahan dibutuhkan untuk pelebaran sungai di wilayah tersebut untuk mengurai banjir. "Untuk embung di Pasirkaliki belum optimal, nanti koordinasi lagi dengan BBWS. Harusnya bisa ditingkatkan agar air tidak semua bermuara ke selatan," katanya.
Kemudian dalam waktu dekat, kata dia, akan diadakan pertemuan para kepala daerah di Bandung Raya untuk membahas penanganan banjir. Pertemuan itu menurutnya akan difasilitasi Pemprov Jabar.
"Pak Wali sudah beberapa kali berkomunikasi dengan Bupati Bandung, sudah ada obrolan yang konkret menurut saya. Dalam waktu dekat akan diadakan pertemuan kepala daerah se-Bandung Raya khususnya di kawasan cekungan Bandung, tentunya nanti dibantu oleh Gubernur Jabar memfasilitasi forum tersebut," paparnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi Fithriandy Kurniawan mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan bantuan logistik untuk warga terdampak banjir Melong. Ada 300 rumah dengan 500 kepala keluarga (KK) terdampak banjir.
"Kejadian di RW 2 Kelurahan Melong, yang terdampak 500 KK 1.500 jiwa, terdiri atas 43 lansia, dewasa 1.140 orang, anak diatas 5 tahun 292 orang, balita 25 anak. Kita sudah menurunkan bantuan logistik sandang dan pangan, ada balita kit dan lansia kit juga. Dapur umum belum perlu karena masyarakat masih beraktivitas sekitar rumah, untuk perdapuran masih bisa dilakukan masyarakat secara mandiri," katanya.