REJABAR.CO.ID, BANDUNG - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Iwan Koswara menyoroti laju pertumbuhan penduduk di Jawa Barat yang terus menunjukkan kenaikan. Sayangnya, laju pertumbuhan ini belum diimbangi secara optimal oleh peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Iwan menegaskan bahwa persoalan kependudukan bukan sekadar soal angka, tetapi soal kualitas hidup yang menyertainya.
“Laju pertumbuhan penduduk Jawa Barat tahun 2024 mencapai 1,13 persen, dan itu angka yang signifikan bila dikaitkan dengan jumlah penduduk yang sudah menembus lebih dari 50 juta jiwa,” ujar Iwan kepada Republika.co.id, Ahad (27/4/25).
Menurutnya hal tersebut harus jadi alarm bahwa kebijakan pembangunan tidak hanya bicara infrastruktur fisik, tapi juga kesejahteraan sosial secara merata.
Dari data LKPJ Gubernur Jawa Barat Tahun Anggaran 2024, memang tercatat sejumlah capaian positif seperti turunnya angka pengangguran terbuka dari 7,44 persen menjadi 6,75 persen dan meningkatnya pendapatan per kapita menjadi Rp56,08 juta. Namun Iwan menekankan bahwa masih banyak ketimpangan yang harus diselesaikan, terutama di wilayah-wilayah pinggiran dan pedesaan.
“Pembangunan belum merata. Indeks Williamson kita masih 0,686, itu artinya ketimpangan antarwilayah cukup tinggi. Laju pertumbuhan penduduk yang cepat di daerah urban memperparah beban infrastruktur dasar dan akses layanan publik,” kata Iwan.
Iwan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat kebijakan pembangunan berbasis kependudukan. Ia mendorong agar program-program pemerintah seperti peningkatan kualitas pendidikan, penguatan UMKM, dan pembangunan desa lebih difokuskan pada daerah dengan kepadatan tinggi dan indikator sosial rendah.
“Jangan sampai bonus demografi malah menjadi beban sosial. Penduduk kita banyak, tapi harus produktif, sehat, dan sejahtera,” ucap dia.
Dengan semangat kolaborasi, Iwan menyerukan agar sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat sipil diperkuat. Ia berharap bahwa ke depan, setiap data pertumbuhan penduduk di Jawa Barat akan selaras dengan peningkatan kualitas hidup warganya.
“Pertumbuhan penduduk bukan masalah kalau diiringi pertumbuhan kesejahteraan. Tapi kalau tidak, kita hanya akan panen masalah di masa depan,” kata Iwan.