Kamis 01 May 2025 21:50 WIB

Ribuan Buruh Cimahi dan Bandung Barat Pergi ke Jakarta Peringati May Day

Ada enam titik yang menjadi prioritas pengamanan di May Day ini.

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Ribuan Buruh dari Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat Bertolak ke Jakarta untuk Melakukan Aksi di May Day 2025, Kamis (1/5).
Foto: Ferry Bangkit
Ribuan Buruh dari Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat Bertolak ke Jakarta untuk Melakukan Aksi di May Day 2025, Kamis (1/5).

REJABAR.CO.ID,  REJABAR.CO.ID, CIMAHI -- Ribuan buruh atau pekerja dari Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat bertolak ke Jakarta pada Kamis (1/5) untuk memperingati puncak Hari Buruh atau May Day pada Kamis (1/5). Mereka akan menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Berdasarkan pantauan, bus-bus yang mengangkut para buruh atau pekerja dari berbagai wilayah termasuk Kota Cimahi dan KBB singgah dan melintas di Rest Area KM 125 Tol Purbaleunyi, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Polisi pun bersiaga untuk melakukan pengamanan.

Baca Juga

"Ada 3.550 dari serikat buruh di wilayah hukum Polres Cimahi, 68 bus yang berangkat dari 17 titik menuju Jakarta. Kami lalukan pengamanan dari berangkat sampai kepulangan," ujar Kapolres Cimahi, AKBP Niko Nurallah Adi Putra.

Untuk pengamanan keberangkatan dan kepulangan buruh, Polres Cimahi menyiapkan 741 personelnya ditambah 120 personel Sat Brimob Polda Jabar unsur TNI. Ada enam titik yang menjadi prioritas pengamanan di May Day ini.

Yakni Rest Area KM 125 Tol Purbaleunyi, Gerbang Tol Margaasih, Gerbang Tol Baros 1 dan 2, Gerbang Tol Padalarang dan Gerbang Tol Cikamuning. "Aksinya terpusat di Jakarta, tidak ada info aksi di wilayah Cimahi dan KBB. Kepulangan nanti dikawal juga di titik sama dengan pemberangkatan, tetap mengamankan sampai dengan lokasi selamat agar aman dan kondusif," imbuh Niko.

Koordinator PC FPPB KASBI Kota Cimahi Siti Eni mengatakan, kalangan buruh akan menyampaikan sejumlah tuntutan dalam aksinya di May Day tahun ini. Sebab menurutnya masih banyak pekerjaan rumah yang belum diselesaikan pemerintah.

"Karena hari ini buat kami, masih banyak sekali PR atau penindasan terhadap buruh, jadi ulang tahun atau peringatan hari buruh internasional ini kita merayakannya dengan menyampaikan aspirasi kawan-kawan buruh kita turun ke jalan kepada pemerintah agar direalisasi," kata Siti Eni.

Sementara terkait potret secara umum kondisi para buruh di Indonesia saat ini dikatakan Siti terdegradasi baik secara kuantitas maupun kualitas. Menurutnya keberadaan Undang-undang Cipta Kerja dan PP Nomor 78 yang katanya menguntungkan buruh, kenyataanya kata Siti jauh berbalik dengan apa yang dialami para buruh saat ini.

"Karena secara sistem itu dibuat dengan turunnya PP 78, kemudian UU Cipta Kerja yang memang itu secara sistematis membuat buruh mengalami bencana luar biasa. Sebagai satu contoh bahwa UU Cipta Kerja akan memudahkan lapangan kerja tetapi kenyataannya kawan-kawan buruh tuh mengalami badai PHK gelombang PHK yang luar biasa," katanya.

Maka dari itu, kata dia, dalam peringatan hari buruh nanti, aliansi buruh yang didominasi pekerja wanita ini, akan akan tetap tegak lurus untuk fokus menyuarakan hak-hak buruh serta menolak kebijakan pemerintah yang merugikan para buruh.

"Kita tetap menolak UU Cipta Kerja Omnibuslaw, terus kemudian kita lawan dan menolak adanya PHK serentak, kemudian turunkan harga sembako, menolak adanya kriminalisasi terhadap aktivis atau buruh. Kemudian hari ini kita berusaha selaku serikat buruh tema kita adalah buruh dan rakyat bersatu," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement