Selasa 06 May 2025 11:05 WIB

Ini Cara Mendaftar Pendidikan Karakter untuk Siswa di Barak Militer di Jabar

Surat edaran tentang siswa bermasalah telah disampaikan ke kantor cabang Disdik Jabar

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Anggota TNI merazia barang bawaan siswa sebelum memasuki barak militer saat program pendidikan karakter dan kedisiplinan di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (5/5/2025). Ratusan siswa SMA/SMK dari berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat yang memiliki perilaku khusus seperti terlibat tawuran, terafiliasi geng motor, kecanduan permainan daring (game online), mabuk dan perilaku tidak terpuji lainnya menjalani program pendidikan karakter dan kedisiplinan selama 14 hari.
Foto: ANTARA FOTO/Abdan Syakura
Anggota TNI merazia barang bawaan siswa sebelum memasuki barak militer saat program pendidikan karakter dan kedisiplinan di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (5/5/2025). Ratusan siswa SMA/SMK dari berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat yang memiliki perilaku khusus seperti terlibat tawuran, terafiliasi geng motor, kecanduan permainan daring (game online), mabuk dan perilaku tidak terpuji lainnya menjalani program pendidikan karakter dan kedisiplinan selama 14 hari.

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG--Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengungkapkan orangtua yang menginginkan anaknya didaftarkan mengikuti pendidikan karakter di barak militer harus mengikuti sejumlah tahapan dan alur. Orangtua harus memberikan persetujuan terlebih dahulu, lalu melaporkan ke dinas pendidikan kabupaten dan kota.

Pusat pendidikan dipusatkan di Dodik Bela Negara Rindwam III/Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Program tersebut telah berlangsung beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Plt Kepala Disdik Jabar Deden Saepul Hidayat mengatakan, orangtua yang akan mendaftarkan anaknya mengikuti pendidikan karakter di barak militer harus memberikan persetujuan terlebih dahulu. Selanjutnya, orangtua melaporkan ke kepala sekolah. "Dari sekolah ke dinas pendidikan melalui cabang dinas pendidikan," ujar Deden belum lama ini.

Setelah mendapatkan persetujuan orangtua dan diketahui sekolah serta dinas pendidikan, Deden mengatakan para siswa yang bermasalah bakal mendapatkan pendidikan karakter. Mereka yang bakal ditempatkan yaitu siswa yang sering terlibat tawuran, kecanduan game online, merokok, mabuk, balapan motor dan perilaku tidak terpuji lainnya.

Menurut Deden, surat edaran tentang siswa bermasalah telah disampaikan ke kantor cabang Dinas Pendidikan Jabar.  Mereka yang mendapatkan layanan pendidikan karakter merupakan siswa yang menyimpang secara sosial, perilaku dan emosi.

Deden menambahkan materi yang diberikan dalam kegiatan pembinaan ini meliputi bela negara, wawasan kebangsaan, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), kedisiplinan, anti narkoba, pendidikan keagamaan dan lain-lain.

"Kami sudah punya kurikulumnya, mereka belajar dari bangun pagi, ibadah, khusus islam ibadah solat, ngaji, kemudian olahraga, makannya diatur, izinya ditentukan, kemudian setelah itu ada kegiatan-kegiatan bela negara, kedisiplinan, baris-berbaris misalnya," katanya.

Setelah itu, siang ke sore ada pembelajaran akademik yang sudah disiapkan siapkan modul serta gurunya. Malam hari, kata dia juga ada sedikit pemateri.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement