REJABAR.CO.ID,  BANDUNG--Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengungkapkan bantuan sosial (Bansos) dan beasiswa pendidikan dari kementerian kepada masyarakat diperkirakan terealisasi pada triwulan kedua. Syarat KB untuk pria salah satunya vasektomi bagi penerima bansos dan beasiswa pun diharapkan dapat dilakukan pada triwulan dua tersebut.

"Bantuan sosial dari pusat triwulan dua nanti. Kewenangan dari pusat. Kita pelajari koordinasi (syarat vasektomi)," ujar Kepala Dinsos Jawa Barat Noneng Komara Nengsih saat dihubungi, Selasa (6/5/2025).

Noneng mengatakan, ide syarat vasektomi untuk penerima bansos dan beasiswa datang dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi belum lama ini. Ia menilai rencana tersebut merupakan langkah yang baik dalam memutus rantai kemiskinan.

Namun begitu, kata dia, rencana tersebut hingga saat ini belum terealisasi. Sebab, pihaknya masih harus membahas secara matang. Selain itu, pembahasan melibatkan pemangku kepentingan mulai dari pemerintah pusat hingga daerah termasuk kesehatan dan dari majelis ulama Indonesia serta HAM. "Mekanisme regulasi harus betul matang," katanya.

Noneng mengatakan pemerintah pusat dan kementerian memiliki syarat tersendiri untuk penerima bansos seperti indikator kemiskinan dan lainnya. Ia mengaku saat ini akan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial membahas hal tersebut termasuk usul vasektomi.

Selain bansos seperti program keluarga harapan (PKH) dari Kemensos, ia mengatakan terdapat pula beasiswa dari kementerian pendidikan, serta bantuan modal atau pelatihan dari Kemenperin. "Cukup banyak dari pusat (bantuan) kita koordinasi di pusat bagaimana mekanismenya," kata dia.

Ia pun akan berkoordinasi dengan seluruh dinas di lingkungan Provinsi Jawa Barat.