Ahad 15 Jun 2025 23:04 WIB

58 Rumah di Purwakarta Rusak Berat Akibat Pergerakan Tanah, Ratusan Jiwa Mengungsi

Pergerakan tanah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir dari April hingga Juni.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
Tanah bergerak ilustrasi
Foto: Antara
Tanah bergerak ilustrasi

REJABAR.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melaporkan puluhan rumah mengalami kerusakan berat akibat pergerakan tanah di Kampung Cigintung dan Kampung Sukamulya Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Ahad (15/6/2025). Sebagian warga setempat pun harus mengungsi terlebih dahulu ke tempat yang lebih aman.

Pranata Humas Ahli BPBD Jabar Hadi Pratama mengatakan pergerakan tanah di wilayah Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta berlangsung sejak beberapa bulan terakhir dari bulan April hingga Juni. Ia menyebut pergerakan tanah terakhir terjadi Jumat (13/6/2025) kemarin dan berpotensi masih terjadi pergerakan tanah susulan.

"Penyebabnya, lereng yang curam tanpa vegetasi yang memadai lebih rentan terhadap longsor, terutama setelah hujan lebat," ucap dia, Ahad (15/6/2025).

Selain itu, sistem drainase yang kurang baik berakibat pada berubahnya pola aliran air. Sehingga menyebabkan akumulasi air di area tersebut menjadi pemicu gerakan tanah

"Lokasi bencana berada di zona kerentanan gerakan tanah menengah," kata dia.

Akibat peristiwa tersebut, Hadi melanjutkan sebanyak 58 rumah rusak berat di Desa Pasirmunjul, 1 unit fasilitas umum rusak berat, jalan desa hancur. Selain itu, satu unit tempat ibadah rusak berat, tiga unit rumah rusak sedang dan 8 unit rusak ringan.

Sementara itu, warga yang terdampak 81 kepala keluarga atau 249 jiwa dan yang mengungsi 47 kepala keluarga. Mereka mengungsi ke rumah kerabat, mengontrak dan ke kantor Desa Pasirmunjul.

"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada," kata dia.

Hadi menambahkan petugas menutup akses ke area bencana dan memasang safety line. Ia mengimbau masyarakat tidak beraktivitas di sekitar area bencana.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement