REJABAR.CO.ID, GARUT -- Proses pencarian atas seorang nelayan atas nama M Zet Santono (41 tahun) yang dilaporkan hilang di perairan Santolo, Kabupaten Garut, masih belum membuahkan hasil hingga Rabu (5/4/2023). Gelombang tinggi yang terjadi di perairan itu menjadi salah kendala dalam proses pencarian.
Koordinator Pos SAR Tasikmalaya, Bagus Prayogo, mengatakan, tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian korban dengan tetap membagi tim menjadi dua search and rescue unit (SRU) sejak Rabu pagi. SRU 1 melaksanakan pencarian dengan penyisiran darat dari perkiraan lokasi terakhir korban atau last known position (LKP) ke arah Pantai Sayangheulang sejauh empat kilometer.
Sedangkan SRU 2 melaksanakan pencarian dengan penyisiran darat dari LKP ke arah Pantai Cijeruk sejauh empat kilometer. "Pencarian belum membuahkan hasil," kata Bagus, Rabu.
Dia menjelaskan, tim SAR gabungan belum melaksanakan penyisiran air menggunakan kapal nelayan atau LCR hingga hari keempat pencarian. Pasalnya, di lokasi pencarian sedang terjadi gelombang tinggi.
"Dengan pertimbangan dan briefing bersama unsur SAR di lapangan, penyisiran di air belum bisa dilakukan dan akan dilaksanakan jika situasi dan kondisi di lapangan memungkinkan," ujar Bagus.
Kendati demikian, tim di lapangan masih terus berupaya melakukan pencarian. Adapun unsur SAR yang terlibat antara lain Pos SAR Tasikmalaya, Satpolairud Polres Garut, Pos AL Pangandaran, RN Santolo, dan Balawista Santolo.
Sebelumnya, nelayan atas M Zet dilaporkan hilang pada Ahad (2/4/2023). Laporan itu didasari penemuan kapal nelayan Cahaya Abadi tanpa awak di perairan Pantai Santolo. Padahal, kapal itu sebelumnya dibawa oleh Zet untuk melaut. Diduga, korban terjatuh ke laut saat sedang mencari ikan.