REJABAR.CO.ID, CIREBON--Suara ekscavator menderu bercampur dengan reruntuhan material bebatuan yang diangkatnya di area penambangan Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Selasa (3/6/2025). Alat berat itu tengah dioperasikan untuk mencari korban yang masih tertimbun runtuhan material longsor.
Upaya pencarian tersebut sudah dilakukan sejak hari pertama longsor di area pertambangan itu pada Jumat (30/5/2025). Hingga Selasa (3/6/2025) petang, sudah 21 korban tewas yang ditemukan. Namun, diperkirakan ada empat korban lainnya yang masih tertimbun.
Pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR Gabungan itupun menumbuhkan harapan kepada para keluarga korban yang hingga kini masih dinyatakan hilang. Mereka berharap ada keajaiban agar anggota keluarga mereka bisa segera ditemukan, dalam kondisi apapun.
Harapan itu salah satunya disampaikan oleh Sudirman (85), warga Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Lelaki tua itu hampir setiap hari mendatangi lokasi pencarian untuk mencari kabar mengenai anaknya, Heri Santono atau yang biasa disapa Tono, yang menjadi salah satu korban hilang.
Dengan wajah penuh kecemasan, Sudirman melihat data di Pusat Data Posko untuk memastikan kabar mengenai anaknya. Ia juga terlihat menanyakan hal itu kepada petugas SAR. Namun hingga upaya pencarian dihentikan sementara pada Selasa (3/6/2025) petang, anaknya belum berhasil ditemukan.
Sang anak, Tono, sehari-hari bekerja sebagai sopir dump truk. Pun pada hari nahas itu, Tono sedang bekerja di areal pertambangan tersebut. Namanya hingga kini masuk dalam daftar korban hilang. “Ya pengennya cepat ketemu,” kata Sudirman dengan nada suara bergetar.
Sudirman mengenang Tono sebagai orang yang periang dan suka bercanda. Tono juga merupakan tulang punggung keluarga bagi kelima anaknya sekaligus tumpuan harapannya di usianya yang senja. “Saya cuma ingin anak saya ketemu,” kata Sudirman mengulangi harapannya.
Truk putih yang biasa dikendarai Tono sudah berhasil dievakuasi oleh petugas. Namun, kondisinya rusak parah dan menyisakan kekhawatiran besar tentang nasib pengemudinya.
Sementara itu, upaya pencarian korban yang dilakukan petugas sepanjang Selasa (3/6/2025) belum membuahkan hasil. Tercatat korban tewas yang telah berhasil ditemukan sebanyak 21 orang dan yang masih hilang diperkirakan empat orang.
Tim SAR Gabungan pun terus bekerja keras berusaha menemukan korban meski ancaman longsor susulan terus mengintai. Mereka juga mengawali aktivitas pencarian itu dengan menggelar doa bersama, sebagai ikhtiar langit agar para korban segera ditemukan.
Dalam operasi pencarian hari ini, petugas mengerahkan anjing pelacak untuk mendeteksi keberadaan korban di bawah timbunan tanah dan reruntuhan.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, menjelaskan, upaya pencarian oleh Unit K-9 telah berhasil mengidentifikasi tiga titik endusan yang diduga kuat merupakan lokasi tertimbunnya korban longsor. “Deteksi di tiga titik tersebut akan menjadi fokus utama dalam proses evakuasi lanjutan. Ini merupakan bagian penting dalam mempercepat penanganan dan penyelamatan korban bencana,” kata Sumarni.
Meski demikian, upaya penggalian yang dilakukan petugas gabungan belum berhasil menemukan korban. Tebalnya timbunan material longsoran, termasuk batu-batu besar, dan ancaman longsor susulan, menjadi kendala.
Dandim 0620 Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron mengatakan, petugas gabungan akan terus bekerja keras untuk menemukan para korban yang masih tertimbun. “Kita dengan segala daya dan upaya memaksimalkan pencarian. Namun, sementara ini belum bisa menemukan korban, nihil,” kata Yusron, Selasa (3/6/2025) petang.
Untuk pencarian korban longsor Gunung Kuda, sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Bupati Cirebon, akan dilakukan hingga batas waktu selama tujuh hari. Untuk itu, tim gabungan akan melakukan rapat, baik dengan forum komunikasi pimpinan daerah maupun dengan keluarga korban.
Yusron menambahkan, dalam upaya pencarian terhadap korban, faktor keamanan petugas juga harus diperhatikan. Pasalnya, longsor susulan kerap mengancam keselamatan petugas yang sedang melakukan upaya pencarian korban. “Itu yang selalu kita antisipasi dan selalu kita perhatikan,” kata Yusron.