REJABAR.CO.ID, GARUT -- Peningkatan arus lalu lintas di Jalur Selatan Jawa Barat (Jabar) di Kabupaten Garut mulai mengalami peningkatan sejak Selasa (18/4/2023) malam. Peningkatan itu diperkirakan akan terus terjadi hingga H-2 Lebaran atau Kamis (20/4/2023).
Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan, arus mudik dari arah Bandung menuju Tasikmalaya sudah mulai terjadi sejak selama malam. Aparat kepolisian pun telah memberlakukan beberapa kali cara bertindak (CB) one way untuk mengurai kepadatan di Jalur Selatan.
"Semalam dilakukan beberapa kali CB one way. Kalau hari ini, sudah empat kali," kata dia di Pos Terpadu Limbangan, Kabupaten Garut, Rabu (19/4/2023).
Dia mengatakan, kondisi arus mudik di Kabupaten Garut saat ini mulai memasuki momen puncaknya. Namun, diperkirakan puncak kepadatan akan terjadi pada Kamis.
"Kalau sekarang, kondisi arus lalu lintas naik sampai 60-70 persen dari kondisi normal. Namun, puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada Kamis," ujar Rio.
Menurut dia, aparat kepolisian telah menyiapkan sejumlah skema yang akan dilakukan untuk mengatasi kemacetan. Selain CB one way, Polres Garut juga disebut akan melakukan rekayasa lalu lintas di sejumlah titik rawan kemacetan, seperti Pasar Limbangan, Pasar Lewo, dan Pasar Malangbong.
Rio mengimbau, para pemudik yang melintasi Jalur Selatan Jabar tak memaksakan diri apabila sudah lelah. Pemudik diminta memanfaatkan sejumlah rest area yang ada di sepanjang jalur itu. Apalagi, Polres Garut juga telah menyediakan berbagai fasilitas untuk pemudim beristirahat di Pos Terpadu Limbangan.
Berdasarkan pantauan Republika, di Jalur Selatan Jabar itu memang telah terjadi kepadatan lalu lintas. Tak jarang, kendaraan yang berasal dari Bandung menuju Tasikmalaya terhambat lajunya. Kendati demikian, kendaraan itu masih dapat berjalan meski dengan pelan.